3 Negara yang Pernah Melarang Perayaan Tahun Baru
Senin, 30 Desember 2024 - 15:12 WIB

Arab Saudi, salah satu negara yang di masa lalu pernah melarang perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi. Foto/List Magazine
RIYADH - Setidaknya ada tiga negara yang pernah melarang perayaan Tahun Baru Masehi. Alasannya perayaan tersebut dianggap sebagai tradisi non-Islam.
Larangan perayaan Tahun Baru Masehi itu satu paket dengan larangan perayaan Natal. Meski demikian, salah satu negara tersebut sekarang cenderung melonggarkan aturan tersebut.
3 Negara yang Perang Melarang Perayaan Tahun Baru
Di masa lalu Kerajaan Arab Saudi melarang perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi.
Larangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa perayaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai tradisi non-Islam.
Baca Juga: Negara Pertama hingga Terakhir yang Rayakan Tahun Baru
Perayaan Tahun Baru Masehi dianggap sebagai budaya Barat. Konsekuensi bagi para pelanggarnya saat itu bisa berupa teguran, denda, hingga penahanan.
Namun larangan itu cenderung dilonggarkan sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi.
Di bawah Pangeran Mohammed bin Salman, Kerajaan Arab Saudi mulai terbuka dan bahkan menyediakan berbagai hiburan yang sebelumnya dianggap tabu, seperti konser musik dan bioskop.
Larangan perayaan Tahun Baru Masehi itu satu paket dengan larangan perayaan Natal. Meski demikian, salah satu negara tersebut sekarang cenderung melonggarkan aturan tersebut.
3 Negara yang Perang Melarang Perayaan Tahun Baru
1. Arab Saudi
Di masa lalu Kerajaan Arab Saudi melarang perayaan Natal dan Tahun Baru Masehi.
Larangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa perayaan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dianggap sebagai tradisi non-Islam.
Baca Juga: Negara Pertama hingga Terakhir yang Rayakan Tahun Baru
Perayaan Tahun Baru Masehi dianggap sebagai budaya Barat. Konsekuensi bagi para pelanggarnya saat itu bisa berupa teguran, denda, hingga penahanan.
Namun larangan itu cenderung dilonggarkan sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi.
Di bawah Pangeran Mohammed bin Salman, Kerajaan Arab Saudi mulai terbuka dan bahkan menyediakan berbagai hiburan yang sebelumnya dianggap tabu, seperti konser musik dan bioskop.
Lihat Juga :