Jawab Kecaman Turki, Partai Kemajuan: Membakar Alquran Legal di Norwegia

Selasa, 01 September 2020 - 15:10 WIB
Anggota kelompok SIAN merobek salinan Alquran dalam aksi kelompok itu di Oslo, Norwegi, Sabtu (29/8/2020). Foto/Twitter @FaytuksNews
OSLO - Kementerian Luar Negeri Turki mengecam penodaan salinan kitab suci Alquran di Oslo akhir pekan lalu. Pemimpin Partai Kemajuan (Pogress Party) Norwegia , Siv Jensen, membalas kecaman itu dengan menegaskan bahwa kebebasan berekspresi diabadikan dalam konstitusi negaranya.

(Baca juga : Majalah Charlie Hebdo Terbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad )

Kecaman Ankara muncul atas penodaan Alquran oleh organisasi Stop Islamization of Norway (SIAN). Kedutaan Besar Turki di Oslo mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa pihaknya mengharapkan pihak berwenang Norwegia untuk mengambil tindakan dan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan bahwa aksi semacam itu tidak terjadi lagi.



(Baca juga : PM Norwegia Bela Penistaan Alquran sebagai Kebebasan Berbicara )

Siv Jensen membalas dengan menekankan bahwa kebebasan berekspresi diabadikan dalam konstitusi Norwegia dan dia mengharapkan pemerintah untuk menyampaikan pesan tersebut kepada otoritas Turki.

(Baca: Turki Desak Eropa Respons Serius Penodaan Alquran di Swedia dan Norwegia )

“Kami tidak akan mengizinkan pasukan totaliter atau negara lain untuk membatasi kebebasan berekspresi konstitusional yang kami miliki di Norwegia. Izinkan saya menyatakan bahwa membakar Alquran di Norwegia adalah legal. Seharusnya masih demikian,” kata Jensen kepada surat kabar Dagsavisen,yang dikutip Selasa (1/9/2020).

"Saya menjauhkan diri dari pembakaran Alquran, dengan cara yang sama saya menjauhkan diri dari pembakaran bendera Norwegia atau Alkitab. Itu masih harus kita pertahankan dalam masyarakat kita, karena itu bagian dari kebebasan berekspresi," ujar pemimpin Partai Kemajuan itu, seraya menekankan bahwa partainya juga menjauhi SIAN.

Pada hari Sabtu, Fanny Bråten dari SIAN, yang sebelumnya telah didakwa dan kemudian dibebaskan atas tuduhan membuat ujaran yang mendorong kebencian, mengumumkan dalam pertemuan publik bahwa dia akan menodai Alquran. Dia kemudian merobek salinan Alquran, meludahi halaman-halamannya dan menghina Nabi Muhammad. Aksinya memicu kemarahan umat Muslim setempat dan terjadi kerusuhan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More