Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
Sabtu, 21 Desember 2024 - 18:09 WIB
GAZA - Dorongan AS kepada Israel untuk membantu Otoritas Palestina (PA) menindak kelompok perlawanan Palestina tidak mungkin berhasil dan bahkan dapat menyebabkan melemahnya pemerintahan yang dipimpin Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam permintaan pribadi, pemerintahan Biden telah meminta Israel untuk mencabut larangan bantuan militer AS kepada PA sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang genosida Tel Aviv di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.000 orang hanya dalam waktu satu tahun.
Permintaan AS tersebut dimaksudkan untuk membantu pasukan keamanan PA dalam tindakan keras mereka yang sedang berlangsung terhadap Brigade Jenin, sebuah koalisi kelompok Palestina yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel.
PA kehilangan kendali atas Gaza pada tahun 2006 ketika Hamas memenangkan pemilihan di daerah kantong kecil tersebut, yang sekarang dikepung Israel.
Namun, para analis melihat tindakan keras PA sebagai upaya terakhir untuk tetap relevan dalam menghadapi dukungan yang semakin besar bagi Hamas dan kelompok perlawanan lainnya, yang semakin dilihat oleh warga Palestina sebagai perwakilan sejati dari perjuangan mereka.
"Jika Israel tidak mampu mencegah perlawanan Palestina untuk bangkit kembali selama 75 tahun, maka sungguh naif untuk berasumsi bahwa tindakan keras PA saat ini di Jenin akan berhasil," kata Tahani Mustafa, analis senior untuk Palestina di International Crisis Group, dilansir TRT World.
"Operasi itu tidak akan cukup untuk membatasi perlawanan. Dalam satu bentuk atau lainnya, perlawanan akan muncul kembali," katanya kepada TRT World.
Dalam permintaan pribadi, pemerintahan Biden telah meminta Israel untuk mencabut larangan bantuan militer AS kepada PA sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang genosida Tel Aviv di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.000 orang hanya dalam waktu satu tahun.
Permintaan AS tersebut dimaksudkan untuk membantu pasukan keamanan PA dalam tindakan keras mereka yang sedang berlangsung terhadap Brigade Jenin, sebuah koalisi kelompok Palestina yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel.
Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
1. Tidak Ingin Tepi Barat Dikuasai Hamas
Dalam operasi terbesar yang pernah dilakukan oleh pasukan keamanan PA selama bertahun-tahun, badan administratif tersebut berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas Jenin dan kamp pengungsiannya dari anggota Brigade Martir Al-Aqsa dari Fatah, Brigade Al-Quds dari Jihad Islam, dan Brigade Qassam dari Hamas.PA kehilangan kendali atas Gaza pada tahun 2006 ketika Hamas memenangkan pemilihan di daerah kantong kecil tersebut, yang sekarang dikepung Israel.
Namun, para analis melihat tindakan keras PA sebagai upaya terakhir untuk tetap relevan dalam menghadapi dukungan yang semakin besar bagi Hamas dan kelompok perlawanan lainnya, yang semakin dilihat oleh warga Palestina sebagai perwakilan sejati dari perjuangan mereka.
"Jika Israel tidak mampu mencegah perlawanan Palestina untuk bangkit kembali selama 75 tahun, maka sungguh naif untuk berasumsi bahwa tindakan keras PA saat ini di Jenin akan berhasil," kata Tahani Mustafa, analis senior untuk Palestina di International Crisis Group, dilansir TRT World.
"Operasi itu tidak akan cukup untuk membatasi perlawanan. Dalam satu bentuk atau lainnya, perlawanan akan muncul kembali," katanya kepada TRT World.
2. Memanfaatkan Momen Penting
Pasukan PA telah menekan Brigade Jenin selama berminggu-minggu, menewaskan seorang komandan dan seorang kader berusia 19 tahun.Lihat Juga :
tulis komentar anda