Bukti Kekejaman Rezim Assad Terkuak, Kuburan Massal Berisi Ribuan Jenazah Ditemukan di Damaskus
Rabu, 18 Desember 2024 - 14:39 WIB
DAMASKUS - Sebuah kuburan massal yang mungkin berisi jenazah ribuan orang telah ditemukan di luar ibu kota Suriah , Damaskus. Itu sebagai bukti kekejaman rezim Bashar Al Assad yang diduga mengeksekusi ribuan musuh politiknya.
Pemerintah sementara yang baru berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman di bawah Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.
Melansir Al Jazeera, situs di al-Qutayfah, yang terletak 40 km di utara ibu kota, adalah salah satu dari beberapa kuburan massal yang diidentifikasi di seluruh negeri setelah runtuhnya pemerintahan keluarga al-Assad selama puluhan tahun.
Sementara itu, dua belas kuburan massal juga ditemukan di Suriah selatan. Di satu lokasi, 22 mayat, termasuk wanita dan anak-anak, menunjukkan tanda-tanda eksekusi dan penyiksaan.
Al-Assad dan ayahnya Hafez, yang mendahuluinya sebagai presiden dan meninggal pada tahun 2000, dituduh membunuh ratusan ribu orang melalui pembunuhan di luar hukum, termasuk di sistem penjara yang terkenal kejam di negara itu.
Ugur Umit Ungor, profesor studi genosida di Universitas Amsterdam, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penemuan "kuburan massal terpusat" di al-Qutayfah adalah "cerminan dari mesin pembunuh rezim Assad".
"Skala sebenarnya dari berapa banyak kuburan massal yang ada di luar sana hanya dapat ditemukan di arsip rezim Assad, itulah mengapa sangat penting bahwa kuburan-kuburan itu ditangani secara profesional dan orang-orang tidak menjarahnya," katanya.
Ungor mengatakan pembuatan tempat penyimpanan DNA keluarga yang kerabatnya hilang akan membantu mencocokkan jenazah dengan nama, sehingga memberikan kepastian bagi mereka yang masih mencari orang yang mereka cintai.
Profesor tersebut merupakan salah satu dari segelintir akademisi yang menerima video dan bukti lain dari sumber anonim sebagai bagian dari penyelidikan selama setahun terhadap lokasi pemakaman tersebut.
Pemerintah sementara yang baru berjanji untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman di bawah Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.
Melansir Al Jazeera, situs di al-Qutayfah, yang terletak 40 km di utara ibu kota, adalah salah satu dari beberapa kuburan massal yang diidentifikasi di seluruh negeri setelah runtuhnya pemerintahan keluarga al-Assad selama puluhan tahun.
Sementara itu, dua belas kuburan massal juga ditemukan di Suriah selatan. Di satu lokasi, 22 mayat, termasuk wanita dan anak-anak, menunjukkan tanda-tanda eksekusi dan penyiksaan.
Al-Assad dan ayahnya Hafez, yang mendahuluinya sebagai presiden dan meninggal pada tahun 2000, dituduh membunuh ratusan ribu orang melalui pembunuhan di luar hukum, termasuk di sistem penjara yang terkenal kejam di negara itu.
Ugur Umit Ungor, profesor studi genosida di Universitas Amsterdam, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penemuan "kuburan massal terpusat" di al-Qutayfah adalah "cerminan dari mesin pembunuh rezim Assad".
"Skala sebenarnya dari berapa banyak kuburan massal yang ada di luar sana hanya dapat ditemukan di arsip rezim Assad, itulah mengapa sangat penting bahwa kuburan-kuburan itu ditangani secara profesional dan orang-orang tidak menjarahnya," katanya.
Ungor mengatakan pembuatan tempat penyimpanan DNA keluarga yang kerabatnya hilang akan membantu mencocokkan jenazah dengan nama, sehingga memberikan kepastian bagi mereka yang masih mencari orang yang mereka cintai.
Profesor tersebut merupakan salah satu dari segelintir akademisi yang menerima video dan bukti lain dari sumber anonim sebagai bagian dari penyelidikan selama setahun terhadap lokasi pemakaman tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda