Bukan S-500, Rusia Klaim Senjatanya Ini Mampu Bunuh Jet Tempur Siluman F-35 dan F-22 AS
Kamis, 12 Desember 2024 - 09:43 WIB
Setiap 9A317M dapat menyerang hingga enam target secara independen, peningkatan yang nyata dibandingkan model Buk sebelumnya.
Sistem ini juga menawarkan jangkauan tembak maksimum hingga 45 kilometer untuk rudal jelajah dan lebih dari 70 kilometer untuk pesawat tradisional, dengan ketinggian tembak mencapai 35 kilometer.
Karakteristik ini memungkinkannya untuk mencakup wilayah yang luas dan beradaptasi dengan sifat peperangan udara modern yang sangat dinamis.
Rangkaian radar Buk-M3 merupakan pembeda utama lainnya. Sistem ini memiliki radar multifungsi yang mampu mendeteksi dan melacak lebih dari 100 target udara secara bersamaan.
Itu termasuk ancaman dengan RCS [Radar Cross Section] rendah seperti pesawat tempur siluman, yang menghadirkan tantangan signifikan bagi sistem radar tradisional.
Laporan media Rusia menunjukkan bahwa Buk-M3 Viking mengintegrasikan radar array bertahap yang diperbarui, kemungkinan berdasarkan kemajuan yang diperoleh dari program S-400 dan S-500 Rusia, yang meningkatkan kemampuannya untuk mendeteksi dan melacak target yang tidak dapat diamati seperti F-35 Lightning II dan F-22 Raptor.
Kemampuan ini dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik [ECCM] canggih, yang memungkinkannya beroperasi secara efektif di lingkungan yang dipenuhi dengan tindakan peperangan elektronik.
Mobilitas Buk-M3 merupakan aset penting dalam konflik modern. Sistem ini dipasang pada sasis beroda rantai, memastikannya dapat beroperasi di berbagai medan, termasuk lingkungan yang terjal dan tidak beraspal.
Mobilitas ini memungkinkannya untuk mengubah posisi dengan cepat, menyediakan cakupan yang fleksibel dan mempersulit musuh untuk menargetkannya.
Lebih jauh lagi, arsitektur modularnya mendukung integrasi dengan sistem pertahanan udara lainnya, seperti S-300 dan S-400, yang memungkinkan jaringan pertahanan udara berlapis yang meningkatkan efektivitas secara keseluruhan.
Sistem ini juga menawarkan jangkauan tembak maksimum hingga 45 kilometer untuk rudal jelajah dan lebih dari 70 kilometer untuk pesawat tradisional, dengan ketinggian tembak mencapai 35 kilometer.
Karakteristik ini memungkinkannya untuk mencakup wilayah yang luas dan beradaptasi dengan sifat peperangan udara modern yang sangat dinamis.
Rangkaian radar Buk-M3 merupakan pembeda utama lainnya. Sistem ini memiliki radar multifungsi yang mampu mendeteksi dan melacak lebih dari 100 target udara secara bersamaan.
Itu termasuk ancaman dengan RCS [Radar Cross Section] rendah seperti pesawat tempur siluman, yang menghadirkan tantangan signifikan bagi sistem radar tradisional.
Laporan media Rusia menunjukkan bahwa Buk-M3 Viking mengintegrasikan radar array bertahap yang diperbarui, kemungkinan berdasarkan kemajuan yang diperoleh dari program S-400 dan S-500 Rusia, yang meningkatkan kemampuannya untuk mendeteksi dan melacak target yang tidak dapat diamati seperti F-35 Lightning II dan F-22 Raptor.
Kemampuan ini dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik [ECCM] canggih, yang memungkinkannya beroperasi secara efektif di lingkungan yang dipenuhi dengan tindakan peperangan elektronik.
Mobilitas Buk-M3 merupakan aset penting dalam konflik modern. Sistem ini dipasang pada sasis beroda rantai, memastikannya dapat beroperasi di berbagai medan, termasuk lingkungan yang terjal dan tidak beraspal.
Mobilitas ini memungkinkannya untuk mengubah posisi dengan cepat, menyediakan cakupan yang fleksibel dan mempersulit musuh untuk menargetkannya.
Lebih jauh lagi, arsitektur modularnya mendukung integrasi dengan sistem pertahanan udara lainnya, seperti S-300 dan S-400, yang memungkinkan jaringan pertahanan udara berlapis yang meningkatkan efektivitas secara keseluruhan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda