Kenapa Militer Lebanon Bergerak saat Gencatan Senjata? Ini Alasannya

Kamis, 28 November 2024 - 18:30 WIB
Tentara Lebanon berpatroli di wilayah Beirut. Foto/anadolu
BEIRUT - Militer Lebanon dan Israel telah mengadakan gencatan senjata sejak Rabu (27/11/2024), berdasar kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Prancis.

Israel kemudian mundur dari daerah perbatasan yang hancur akibat pertempuran selama belasan bulan.

AS dan Prancis menyatakan perjanjian itu akan “menghentikan pertempuran di Lebanon, dan mengamankan Israel dari ancaman Hizbullah.”

Dilansir dari Reuters, kesepakatan tersebut adalah prestasi diplomatik yang bisa saja mengakhiri konfrontasi paling mematikan antara Israel dan kelompok pejuang yang didukung Iran dalam beberapa tahun.



Hizbullah diberi waktu 60 hari untuk mengakhiri kehadiran bersenjatanya di Lebanon selatan sementara pasukan Israel harus mundur dari wilayah tersebut selama periode yang sama.

Pemerintah Lebanon akan "mencegah Hizbullah dan semua kelompok bersenjata lainnya di wilayah Lebanon untuk melakukan operasi apa pun terhadap Israel."

Sementara itu, Israel "tidak akan melakukan operasi militer ofensif apa pun terhadap target-target Lebanon, termasuk target sipil, militer, atau negara lain, di wilayah Lebanon".

Alasan Militer Lebanon Bergerak saat Gencatan Senjata



Dalam pernyataan pertama oleh pusat operasi Hizbullah sejak gencatan senjata diumumkan, kelompok itu tidak menyebutkan secara langsung tentang gencatan senjata dan bersumpah melanjutkan perlawanannya.

Hizbullah mengatakan para pejuangnya "tetap diperlengkapi sepenuhnya untuk menghadapi aspirasi dan serangan musuh Israel." Pasukannya akan memantau penarikan Israel dari Lebanon.

Terlepas dari aksi Hizbullah, diketahui pasukan militer Lebanon juga akan dikerahkan dalam gencatan senjata ini.

Dikutip dari BBC, perjanjian tersebut juga menyatakan “pasukan militer dan keamanan resmi Lebanon, infrastruktur, dan persenjataan akan menjadi satu-satunya kelompok bersenjata, senjata, dan material terkait yang dikerahkan” di Wilayah Litani Selatan.

Alasan mengapa pasukan militer Lebanon dikerahkan adalah untuk misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan, Unifil, yang memiliki sekitar 10.000 tentara.

Sebanyak 10.000 tentara Lebanon pada akhirnya akan dikerahkan ke selatan, menurut kesepakatan tersebut.

Banyak pejabat Barat mengatakan Hizbullah telah melemah dan inilah saatnya bagi pemerintah Lebanon membangun kembali kendali atas seluruh wilayah negara itu.

Perjanjian tersebut menyatakan “komitmen ini tidak menghalangi Israel atau Lebanon untuk melaksanakan hak asasi mereka untuk membela diri, yang konsisten dengan hukum internasional”.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More