Israel Kelelahan Perang di Gaza, Berikut 4 Penyebab Utamanya

Senin, 25 November 2024 - 21:19 WIB
Tentara Israel mengalami kekalahan akibat perang dengan Hamas dan Hizbullah. Foto/IG/IDF
TEL AVIV - Israel bergulat dengan kelelahan perang yang meningkat setelah lebih dari setahun konflik Gaza.

Seperti dilaporkan The Washington Post bahwa ketidakhadiran ratusan ribu orang yang dipanggil untuk dinas militer berdampak buruk pada ekonomi negara itu.

Negara Yahudi itu meluncurkan kampanye militernya di Gaza setelah serangan lintas batas yang mengejutkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Para militan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 orang, termasuk sejumlah besar warga sipil.



Pengeboman udara besar-besaran Israel dan operasi darat berikutnya di daerah kantong berpenduduk padat itu telah menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina, dengan lebih dari 104.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan yang dikendalikan Hamas di Gaza. Pejabat Palestina mengklaim bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil.

Israel Kelelahan Perang di Gaza, Berikut 4 Penyebab Utamanya

1. Tentara Cadangan Tidak Mau Bertugas

The Washington Post mengklaim bahwa "semakin banyak [tentara cadangan Israel] memilih untuk tidak melapor untuk bertugas, yang semakin membebani militer yang kewalahan."

Surat kabar itu mengutip Nadav Shoshani, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang memperkirakan minggu lalu bahwa jumlah pendaftaran militer telah menurun sekitar 15% sejak Oktober lalu.



2. Konflik Terpanjang dalam Sejarah Israel Modern

Konflik tersebut, yang sudah menjadi yang terpanjang dalam sejarah Israel modern, juga telah menyaksikan kerugian yang "belum pernah terjadi sebelumnya". Perhitungan IDF menunjukkan bahwa sedikitnya 804 personel militer telah tewas sejak pecahnya permusuhan, dengan lebih dari 5.400 orang mengalami luka-luka.

3. Tentara Israel Takut Dibantai Hamas dan Hizbullah

Seorang prajurit cadangan Israel anonim yang bertugas di pasukan khusus mengatakan kepada surat kabar itu bahwa unitnya yang beranggotakan 12 orang kini tinggal lima orang setelah tujuh rekannya menolak untuk berperang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More