Ini Penampakan Puing Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia yang Bikin Ukraina Kewalahan
Senin, 25 November 2024 - 07:49 WIB
KYIV - Dinas Keamanan Ukraina pada hari Minggu menunjukkan puing-puing dari rudal hipersonik Oreshnik Rusia yang menghantam pabrik rudal Kyiv di Dnipro pada Kamis lalu.
Misil canggih yang baru pertama kali diuji dalam pertempuran tersebut telah membuat Ukraina kewalahan.
Kyiv dan NATO akan mengadakan rapat darurat pada Selasa besok setelah sistem-sistem pertahanan Barat, termasuk Patriot buatan Amerika Serikat (AS), gagal mencegat senjata baru Moskow tersebut.
Puing-puing tersebut, yang belum dianalisis, memperlihatkan sisa-sisa yang hangus dan komponen yang hancur karena AP dan media lain dapat melihat pecahan-pecahan tersebut sebelum diambil oleh para penyelidik, menurut pejabat keamanan di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina.
Kabel yang hangus dan hancur serta rangka moda yang berlumur debu seukuran ban salju besar adalah satu-satunya yang tersisa dari senjata tersebut.
Menurut Direktorat Intelijen Utama Ukraina, rudal tersebut ditembakkan dari Lapangan Uji Rudal ke-4, Kapustin Yar, di wilayah Astrakhan Rusia dan terbang selama 15 menit sebelum menghantam pabrik rudal di Dnipro.
Rudal itu memiliki enam hulu ledak, masing-masing membawa enam submunisi, dan mencapai kecepatan hingga Mach 11 selama penerbangannya. Ukraina awalnya meyakini senjata itu sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
"Perlu dicatat bahwa ini adalah pertama kalinya sisa-sisa rudal semacam itu ditemukan di wilayah Ukraina," kata seorang pakar dari Dinas Keamanan Ukraina, yang hanya menyebut dirinya dengan nama depannya "Oleh" karena dia tidak berwenang membahas masalah tersebut dengan media.
Misil canggih yang baru pertama kali diuji dalam pertempuran tersebut telah membuat Ukraina kewalahan.
Kyiv dan NATO akan mengadakan rapat darurat pada Selasa besok setelah sistem-sistem pertahanan Barat, termasuk Patriot buatan Amerika Serikat (AS), gagal mencegat senjata baru Moskow tersebut.
Puing-puing tersebut, yang belum dianalisis, memperlihatkan sisa-sisa yang hangus dan komponen yang hancur karena AP dan media lain dapat melihat pecahan-pecahan tersebut sebelum diambil oleh para penyelidik, menurut pejabat keamanan di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina.
Baca Juga
Kabel yang hangus dan hancur serta rangka moda yang berlumur debu seukuran ban salju besar adalah satu-satunya yang tersisa dari senjata tersebut.
Menurut Direktorat Intelijen Utama Ukraina, rudal tersebut ditembakkan dari Lapangan Uji Rudal ke-4, Kapustin Yar, di wilayah Astrakhan Rusia dan terbang selama 15 menit sebelum menghantam pabrik rudal di Dnipro.
Rudal itu memiliki enam hulu ledak, masing-masing membawa enam submunisi, dan mencapai kecepatan hingga Mach 11 selama penerbangannya. Ukraina awalnya meyakini senjata itu sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
"Perlu dicatat bahwa ini adalah pertama kalinya sisa-sisa rudal semacam itu ditemukan di wilayah Ukraina," kata seorang pakar dari Dinas Keamanan Ukraina, yang hanya menyebut dirinya dengan nama depannya "Oleh" karena dia tidak berwenang membahas masalah tersebut dengan media.
tulis komentar anda