Bukan Gaza dan Lebanon, Mengapa Israel Memandang Tepi Barat Adalah Hadiah Terbesar?
Rabu, 20 November 2024 - 20:22 WIB
GAZA - Lebih dari setahun setelah perang di Gaza , pemerintah Israel semakin mengalihkan perhatian ke Tepi Barat yang diduduki. Itu terlihat di mana banyak kawasan di Tepi Barat dianeksasi dan di mana serangan pemukim Israel telah menjadi "rutinitas sehari-hari".
Itu diungkapkan Tamer Qarmout, asisten profesor kebijakan publik di Institut Studi Pascasarjana Doha.
"Gaza telah berubah menjadi reruntuhan dengan genosida yang sedang berlangsung ini ... bagi mereka [pemerintah Israel], itu bukan masalah lagi," katanya kepada Al Jazeera.
"Tepi Barat adalah hadiah besar. Inilah yang mereka lihat. Mereka ingin mencaplok Tepi Barat dan itu resmi sekarang."
Sementara pemerintah AS, yang mengklaim menentang pemukiman ilegal Israel, telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pemukim Israel sayap kanan, efeknya "sangat marjinal", kata Qarmout.
"[AS] mengejar kelompok paling radikal, tetapi gajah di ruangan itu sebenarnya adalah pemerintah Israel," tambahnya.
"Saya pikir jika AS sungguh-sungguh ingin menghentikan perluasan permukiman, mereka seharusnya menargetkan pemerintah Israel. Berhenti memberikan dana kepada Israel untuk membangun permukiman."
Sementara itu, pasukan Israel telah melakukan serangkaian penangkapan di Tepi Barat yang diduduki, menangkap tujuh warga Palestina di provinsi Ramallah, el-Bireh, dan Bethlehem.
Melansir kantor berita Wafa, di antara mereka yang ditangkap adalah seorang ayah dan seorang putra berusia 11 tahun di kota pertanian Mazari al-Nubani, dekat Ramallah, kata Wafa.
Saat melakukan penangkapan di kota Abu Falah, timur laut Ramallah, pasukan Israel juga menyita sebuah kendaraan dan merusak properti saat menyerbu rumah-rumah penduduk setempat.
Itu diungkapkan Tamer Qarmout, asisten profesor kebijakan publik di Institut Studi Pascasarjana Doha.
"Gaza telah berubah menjadi reruntuhan dengan genosida yang sedang berlangsung ini ... bagi mereka [pemerintah Israel], itu bukan masalah lagi," katanya kepada Al Jazeera.
"Tepi Barat adalah hadiah besar. Inilah yang mereka lihat. Mereka ingin mencaplok Tepi Barat dan itu resmi sekarang."
Sementara pemerintah AS, yang mengklaim menentang pemukiman ilegal Israel, telah menjatuhkan sanksi pada beberapa pemukim Israel sayap kanan, efeknya "sangat marjinal", kata Qarmout.
"[AS] mengejar kelompok paling radikal, tetapi gajah di ruangan itu sebenarnya adalah pemerintah Israel," tambahnya.
"Saya pikir jika AS sungguh-sungguh ingin menghentikan perluasan permukiman, mereka seharusnya menargetkan pemerintah Israel. Berhenti memberikan dana kepada Israel untuk membangun permukiman."
Sementara itu, pasukan Israel telah melakukan serangkaian penangkapan di Tepi Barat yang diduduki, menangkap tujuh warga Palestina di provinsi Ramallah, el-Bireh, dan Bethlehem.
Melansir kantor berita Wafa, di antara mereka yang ditangkap adalah seorang ayah dan seorang putra berusia 11 tahun di kota pertanian Mazari al-Nubani, dekat Ramallah, kata Wafa.
Saat melakukan penangkapan di kota Abu Falah, timur laut Ramallah, pasukan Israel juga menyita sebuah kendaraan dan merusak properti saat menyerbu rumah-rumah penduduk setempat.
(ahm)
tulis komentar anda