Rakyat Yordania Sudah Marah, tapi Mereka Tak Bisa Bergerak Lebih Banyak
Minggu, 17 November 2024 - 15:06 WIB
AMMAN - Demonstran Yordania turun ke jalan-jalan ibu kota Amman untuk mengecam kampanye Israel yang terus-menerus yang menyebabkan kematian dan kehancuran di Gaza dan Lebanon.
Para demonstran berbaris di jalan-jalan Amman dan kota-kota lain setelah salat Jumat untuk menyatakan dukungan mereka bagi rakyat Gaza dan Lebanon.
Mereka meneriakkan yel-yel menentang dukungan tanpa syarat AS terhadap kejahatan Israel dan mengecam kelambanan pemerintah Arab atas pembantaian terus-menerus yang dilakukan rezim tersebut dan penargetan warga sipil di wilayah tersebut.
Para pengunjuk rasa mengecam blokade yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza utara, tempat Israel melancarkan serangan brutal baru bulan lalu.
Sekretaris Jenderal Partai Front Aksi Islam, Murad Al-Adaileh, dalam unjuk rasa besar-besaran di Amman, mengecam pelarangan Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
"Hari ini, sejujurnya, Amerika dan entitas (Israel) melancarkan perang pemusnahan dan kelaparan terhadap rakyat kami di Gaza, dan khususnya di Jabalia," kata Al-Adaileh kepada para demonstran.
"UNRWA adalah satu-satunya lembaga internasional yang hadir di Jalur Gaza saat ini. Proyek ini ingin mengakhiri perjuangan Palestina dan melikuidasinya," tambahnya, dilansir Press TV.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA pada hari Rabu memperingatkan bahwa undang-undang Israel baru-baru ini, yang bertujuan untuk membubarkan kegiatan UNRWA di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, dapat menyebabkan "konsekuensi bencana" dan mengancam stabilitas kawasan tersebut.
Para demonstran berbaris di jalan-jalan Amman dan kota-kota lain setelah salat Jumat untuk menyatakan dukungan mereka bagi rakyat Gaza dan Lebanon.
Mereka meneriakkan yel-yel menentang dukungan tanpa syarat AS terhadap kejahatan Israel dan mengecam kelambanan pemerintah Arab atas pembantaian terus-menerus yang dilakukan rezim tersebut dan penargetan warga sipil di wilayah tersebut.
Para pengunjuk rasa mengecam blokade yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza utara, tempat Israel melancarkan serangan brutal baru bulan lalu.
Sekretaris Jenderal Partai Front Aksi Islam, Murad Al-Adaileh, dalam unjuk rasa besar-besaran di Amman, mengecam pelarangan Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
"Hari ini, sejujurnya, Amerika dan entitas (Israel) melancarkan perang pemusnahan dan kelaparan terhadap rakyat kami di Gaza, dan khususnya di Jabalia," kata Al-Adaileh kepada para demonstran.
"UNRWA adalah satu-satunya lembaga internasional yang hadir di Jalur Gaza saat ini. Proyek ini ingin mengakhiri perjuangan Palestina dan melikuidasinya," tambahnya, dilansir Press TV.
Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA pada hari Rabu memperingatkan bahwa undang-undang Israel baru-baru ini, yang bertujuan untuk membubarkan kegiatan UNRWA di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, dapat menyebabkan "konsekuensi bencana" dan mengancam stabilitas kawasan tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda