Biden dan Xi Jinping Sepakat Manusia yang Harus Mendikte Senjata Nuklir, Bukan AI
Minggu, 17 November 2024 - 13:03 WIB
LIMA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan koleganya dari China Xi Jinping bertemu pada Sabtu sore dan sepakat bahwa manusia, bukan artificial intelligence (AI), yang harus mendikte penggunaan senjata nuklir.
Kedua pemimpin tersebut bertemu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik tahunan, yang diselenggarakan di Peru.
Ini diyakini sebagai pertemuan tatap muka terakhir antara kedua pemimpin dunia saat Biden masih berada di Oval Office Gedung Putih.
Sebelum menyampaikan pidato pembukaan mereka pada konferensi pers bersama, Biden dan Xi berjabat tangan dan bertukar senyum ramah. Pertemuan itu berlangsung di tengah-tengah masa jabatan presidensial Donald Trump yang semakin dekat.
“Kedua pemimpin menegaskan perlunya mempertahankan kendali manusia atas keputusan untuk menggunakan senjata nuklir,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip First Post, Minggu (17/11/2024).
“Kedua pemimpin juga menekankan perlunya mempertimbangkan dengan saksama potensi risiko dan mengembangkan teknologi AI di bidang militer dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab," lanjut pernyataan Gedung Putih.
Meskipun tidak jelas apakah pertemuan mereka akan mengarah pada pembicaraan lebih lanjut antara kedua negara, pernyataan Gedung Putih menandai diskusi pertama antara kedua pemimpin mengenai AI dan senjata nuklir.
Washington telah mendesak Beijing selama berbulan-bulan untuk menghentikan penolakannya yang telah berlangsung lama terhadap pembicaraan senjata nuklir.
Kedua pemimpin tersebut bertemu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik tahunan, yang diselenggarakan di Peru.
Ini diyakini sebagai pertemuan tatap muka terakhir antara kedua pemimpin dunia saat Biden masih berada di Oval Office Gedung Putih.
Baca Juga
Sebelum menyampaikan pidato pembukaan mereka pada konferensi pers bersama, Biden dan Xi berjabat tangan dan bertukar senyum ramah. Pertemuan itu berlangsung di tengah-tengah masa jabatan presidensial Donald Trump yang semakin dekat.
“Kedua pemimpin menegaskan perlunya mempertahankan kendali manusia atas keputusan untuk menggunakan senjata nuklir,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip First Post, Minggu (17/11/2024).
“Kedua pemimpin juga menekankan perlunya mempertimbangkan dengan saksama potensi risiko dan mengembangkan teknologi AI di bidang militer dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab," lanjut pernyataan Gedung Putih.
Meskipun tidak jelas apakah pertemuan mereka akan mengarah pada pembicaraan lebih lanjut antara kedua negara, pernyataan Gedung Putih menandai diskusi pertama antara kedua pemimpin mengenai AI dan senjata nuklir.
Washington telah mendesak Beijing selama berbulan-bulan untuk menghentikan penolakannya yang telah berlangsung lama terhadap pembicaraan senjata nuklir.
tulis komentar anda