Siapa yang Kerjai Jet Siluman F-35 Israel saat Serang Iran, S-300 Rusia atau Pentagon?
Jum'at, 15 November 2024 - 08:52 WIB
Menurut Defense Arabic, laporan menunjukkan bahwa F-35 Israel "di-jammed" oleh radar pertahanan udara Iran saat terbang di atas wilayah udara Irak, jauh dari target yang dituju di Iran.
Sumber-sumber yang dikutip dalam laporan tersebut mengeklaim bahwa, pada titik ini, jet Israel masih ratusan kilometer jauhnya dari perbatasan Iran.
Kemampuan sistem pertahanan udara Iran untuk mendeteksi jet Israel pada jarak seperti itu merupakan perkembangan yang tidak terduga bagi para perencana militer Israel.
Sumber intelijen Israel telah mengindikasikan bahwa sistem pertahanan udara Rusia dan Iran mampu menargetkan jet Israel pada jarak jauh, berpotensi mencegatnya jauh sebelum mereka memasuki wilayah udara Iran. Hal ini akan memungkinkan Iran untuk melawan operasi Israel yang jauh dari perbatasannya sendiri.
Laporan dari Defense Arabic menyoroti bahwa jet tempur Israel mungkin berada ratusan mil jauhnya dari target utama mereka di Iran, mendekati jangkauan maksimum rudal balistik yang diluncurkan dari udara [ALBM] seperti “Rock” dan “Blue Sparrow.”
Rudal-rudal ini dimaksudkan untuk menetralkan radar pertahanan udara Iran. Namun, rudal-rudal itu diluncurkan lebih awal sebagai akibat dari gangguan tak terduga dari sistem radar Iran. Hal ini memaksa pilot Israel untuk membatalkan misi mereka dan kembali ke wilayah udara Israel lebih cepat dari yang direncanakan.
Pejabat Israel menyatakan keterkejutannya atas kemampuan radar Iran untuk mendeteksi jet F-35 Adir mereka, yang memaksa mereka untuk menembakkan muatan rudal balistik sebelum mencapai posisi peluncuran optimal yang dimaksudkan.
Menurut laporan tersebut, peluncuran rudal awal ini merupakan kejadian yang tak terduga, yang mencerminkan kemampuan canggih sistem radar Iran dalam mendeteksi pesawat siluman.
Ini menandai pertama kalinya sistem pertahanan udara Iran atau Rusia berhasil "mengunci" F-35 Israel, yang membuat pimpinan militer Israel lengah.
Pada bulan April 2024, Rusia dan Iran dilaporkan memetakan seluruh jaringan pertahanan udara Israel, yang memungkinkan Teheran merencanakan serangan rudal terhadap Israel.
Sumber-sumber yang dikutip dalam laporan tersebut mengeklaim bahwa, pada titik ini, jet Israel masih ratusan kilometer jauhnya dari perbatasan Iran.
Kemampuan sistem pertahanan udara Iran untuk mendeteksi jet Israel pada jarak seperti itu merupakan perkembangan yang tidak terduga bagi para perencana militer Israel.
Sumber intelijen Israel telah mengindikasikan bahwa sistem pertahanan udara Rusia dan Iran mampu menargetkan jet Israel pada jarak jauh, berpotensi mencegatnya jauh sebelum mereka memasuki wilayah udara Iran. Hal ini akan memungkinkan Iran untuk melawan operasi Israel yang jauh dari perbatasannya sendiri.
Laporan dari Defense Arabic menyoroti bahwa jet tempur Israel mungkin berada ratusan mil jauhnya dari target utama mereka di Iran, mendekati jangkauan maksimum rudal balistik yang diluncurkan dari udara [ALBM] seperti “Rock” dan “Blue Sparrow.”
Rudal-rudal ini dimaksudkan untuk menetralkan radar pertahanan udara Iran. Namun, rudal-rudal itu diluncurkan lebih awal sebagai akibat dari gangguan tak terduga dari sistem radar Iran. Hal ini memaksa pilot Israel untuk membatalkan misi mereka dan kembali ke wilayah udara Israel lebih cepat dari yang direncanakan.
Pejabat Israel menyatakan keterkejutannya atas kemampuan radar Iran untuk mendeteksi jet F-35 Adir mereka, yang memaksa mereka untuk menembakkan muatan rudal balistik sebelum mencapai posisi peluncuran optimal yang dimaksudkan.
Menurut laporan tersebut, peluncuran rudal awal ini merupakan kejadian yang tak terduga, yang mencerminkan kemampuan canggih sistem radar Iran dalam mendeteksi pesawat siluman.
Ini menandai pertama kalinya sistem pertahanan udara Iran atau Rusia berhasil "mengunci" F-35 Israel, yang membuat pimpinan militer Israel lengah.
Pada bulan April 2024, Rusia dan Iran dilaporkan memetakan seluruh jaringan pertahanan udara Israel, yang memungkinkan Teheran merencanakan serangan rudal terhadap Israel.
tulis komentar anda