7 Negara yang Melarang Jilbab, 3 di Antaranya Mayoritas Muslim
Senin, 11 November 2024 - 15:46 WIB
NEW DELHI - Terdapat tujuh negara yang melarang hijab atau pun jilbab, bahkan tiga di antaranya adalah negara mayoritas Muslim. Tentu ada alasan tersendiri mengapa negara-negara ini melarang penggunaan busana tersebut.
Hijab atau pun jilbab memang sangat identik dengan agama Islam, sebab ada perintah dalam agama tersebut yang mewajibkan wanita untuk menutupi seluruh rambutnya karena merupakan salah satu bagian yang dilarang untuk diperlihatkan secara umum.
Meski begitu, beberapa negara menganggap penggunaan busana tersebut justru mengganggu ketertiban sehingga dilarang. Kebanyakan negara tersebut melarangnya bukan secara umum, melainkan hanya di lingkungan sekolah atau pekerjaan.
India adalah salah satu negara yang melarang penggunaan hijab. Larangan penggunaan hijab di negara tersebut bermula ketika mahasiswa Muslim di sebuah perguruan tinggi negeri di distrik Udupi Karnataka dilarang memasuki ruang kelas.
Hal itu membuat Kementerian Pendidikan India menegaskan adanya regulasi tentang larangan menggunakan pakaian keagamaan dalam kelas. Larangan hijab di ruang kelas tidak berlaku secara nasional, namun hanya berlaku di Karnataka.
Kedua ada Kanada, tepatnya di Provinsi Quebec yang menetapkan larangan mengenakan simbol keagamaan bagi pegawai negeri seperti polisi dan guru. Sehingga tidak hanya jilbab saja, namun juga berbagai aksesoris agama lain.
Pemerintah Quebec dapat membatasi simbol-simbol keagamaan seperti kippa Yahudi dan salib Kristen jika dikenakan oleh pegawai negeri saat melayani masyarakat.
Prancis menjadi satu negara yang memiliki sejarah panjang dalam isu sekularisme. Sejak abad 19, negara ini telah memberlakukan undang-undang ketat terkait pemakaian identitas keagamaan di sekolah-sekolah.
Selanjutnya, pada tahun 2004, Prancis resmi mengeluarkan aturan tentang larangan menggunakan hijab di lingkup pendidikan.
Lebih lanjut, pada tahun 2010, negara yang dijuluki “Kota Mode” tersebut mengeluarkan larangan penggunaan cadar di depan umum.
Austria memberlakukan larangan hijab bagi anak-anak hingga usia 10 tahun untuk mempromosikan kesetaraan gender sejak 2019.
Larangan tersebut juga bertujuan untuk mendorong integrasi sosial terkait adat istiadat setempat.
Salah satu negara mayoritas Muslim yang menentang penggunaan hijab adalah Tajikistan. Meski begitu, Tajikistan baru saja menerapkan aturan tentang larangan penggunaan hijab pada Juni 2024.
Larangan tersebut cukup mengejutkan karena negara Asia Tengah ini memiliki penduduk Muslim sekitar 10 juta jiwa, atau 97 persen penduduk negara Tajikistan beragama Islam.
Pemerintah Tajikistan menegaskan bahwa regulasi baru tentang hijab merupakan langkah untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional.
Pada 1981, berdasarkan peraturan pemerintahnya, perempuan dilarang untuk memakai hijab di sekolah dan di kantor-kantor pemerintah.
Presiden Tunisia pada waktu itu, Zine El Abidine Ali, menganggap hijab sebagai pakaian kuno yang masuk ke negara mereka tanpa diundang.
Pemerintah mengatakan bahwa penggunaan hijab dipengaruhi oleh orang-orang ekstremis yang ingin menggunakan agama untuk kepentingan politik.
Satu lagi negara yang melarang penggunaan hijab adalah Kazakhstan. Meski negara ini berpenduduk mayoritas muslim, pemerintah Kazakhstan telah mengeluarkan larangan mengenakan jilbab di lembaga pendidikan.
Namun, larangan tersebut hanya berlaku di sekolah saja. Sehingga masyarakat umum masih dibolehkan untuk menggunakan hijab di negara ini.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
Hijab atau pun jilbab memang sangat identik dengan agama Islam, sebab ada perintah dalam agama tersebut yang mewajibkan wanita untuk menutupi seluruh rambutnya karena merupakan salah satu bagian yang dilarang untuk diperlihatkan secara umum.
Meski begitu, beberapa negara menganggap penggunaan busana tersebut justru mengganggu ketertiban sehingga dilarang. Kebanyakan negara tersebut melarangnya bukan secara umum, melainkan hanya di lingkungan sekolah atau pekerjaan.
7 Negara yang Melarang Jilbab
1. India
India adalah salah satu negara yang melarang penggunaan hijab. Larangan penggunaan hijab di negara tersebut bermula ketika mahasiswa Muslim di sebuah perguruan tinggi negeri di distrik Udupi Karnataka dilarang memasuki ruang kelas.
Hal itu membuat Kementerian Pendidikan India menegaskan adanya regulasi tentang larangan menggunakan pakaian keagamaan dalam kelas. Larangan hijab di ruang kelas tidak berlaku secara nasional, namun hanya berlaku di Karnataka.
2. Kanada
Kedua ada Kanada, tepatnya di Provinsi Quebec yang menetapkan larangan mengenakan simbol keagamaan bagi pegawai negeri seperti polisi dan guru. Sehingga tidak hanya jilbab saja, namun juga berbagai aksesoris agama lain.
Pemerintah Quebec dapat membatasi simbol-simbol keagamaan seperti kippa Yahudi dan salib Kristen jika dikenakan oleh pegawai negeri saat melayani masyarakat.
3. Prancis
Prancis menjadi satu negara yang memiliki sejarah panjang dalam isu sekularisme. Sejak abad 19, negara ini telah memberlakukan undang-undang ketat terkait pemakaian identitas keagamaan di sekolah-sekolah.
Selanjutnya, pada tahun 2004, Prancis resmi mengeluarkan aturan tentang larangan menggunakan hijab di lingkup pendidikan.
Lebih lanjut, pada tahun 2010, negara yang dijuluki “Kota Mode” tersebut mengeluarkan larangan penggunaan cadar di depan umum.
4. Austria
Austria memberlakukan larangan hijab bagi anak-anak hingga usia 10 tahun untuk mempromosikan kesetaraan gender sejak 2019.
Larangan tersebut juga bertujuan untuk mendorong integrasi sosial terkait adat istiadat setempat.
5. Tajikistan
Salah satu negara mayoritas Muslim yang menentang penggunaan hijab adalah Tajikistan. Meski begitu, Tajikistan baru saja menerapkan aturan tentang larangan penggunaan hijab pada Juni 2024.
Larangan tersebut cukup mengejutkan karena negara Asia Tengah ini memiliki penduduk Muslim sekitar 10 juta jiwa, atau 97 persen penduduk negara Tajikistan beragama Islam.
Pemerintah Tajikistan menegaskan bahwa regulasi baru tentang hijab merupakan langkah untuk melindungi nilai-nilai budaya nasional.
6. Tunisia
Pada 1981, berdasarkan peraturan pemerintahnya, perempuan dilarang untuk memakai hijab di sekolah dan di kantor-kantor pemerintah.
Presiden Tunisia pada waktu itu, Zine El Abidine Ali, menganggap hijab sebagai pakaian kuno yang masuk ke negara mereka tanpa diundang.
Pemerintah mengatakan bahwa penggunaan hijab dipengaruhi oleh orang-orang ekstremis yang ingin menggunakan agama untuk kepentingan politik.
7. Kazakhstan
Satu lagi negara yang melarang penggunaan hijab adalah Kazakhstan. Meski negara ini berpenduduk mayoritas muslim, pemerintah Kazakhstan telah mengeluarkan larangan mengenakan jilbab di lembaga pendidikan.
Namun, larangan tersebut hanya berlaku di sekolah saja. Sehingga masyarakat umum masih dibolehkan untuk menggunakan hijab di negara ini.
Lihat Juga: Siapa Georges Abdallah? Ikon Perjuangan Lebanon yang Dibebaskan setelah Dipenjara 40 Tahun di Prancis
(mas)
tulis komentar anda