Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Kamis, 31 Oktober 2024 - 03:50 WIB
SYDNEY - Australia akan meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya setelah uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) China di Pasifik Selatan menimbulkan "kekhawatiran yang signifikan" dan saat kawasan Asia Pasifik memasuki "era rudal".
"Australia berencana untuk meningkatkan pertahanan rudal dan kemampuan serangan jarak jauhnya, dan akan bekerja sama dengan mitra keamanan Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dalam masalah stabilitas regional," kata Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy, dilansir Al Jazeera.
“Mengapa kita membutuhkan lebih banyak rudal? Persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan ciri utama lingkungan keamanan Australia,” kata Conroy kepada National Press Club di Canberra.
“Persaingan itu paling tajam di kawasan kita, Indo-Pasifik,” katanya.
Conroy mengatakan wilayah tersebut berada di ambang era rudal baru, di mana rudal juga merupakan "alat pemaksaan".
Ia juga menunjuk pada uji coba peluncuran ICBM oleh China pada bulan September yang menempuh jarak lebih dari 11.000 km hingga mendarat di Samudra Pasifik di timur laut Australia.
"Kami menyatakan kekhawatiran yang signifikan tentang uji coba rudal balistik tersebut, terutama masuknya rudal tersebut ke Pasifik Selatan mengingat Perjanjian Rarotonga yang menyatakan bahwa Pasifik harus menjadi zona bebas senjata nuklir," katanya kepada wartawan dalam menanggapi sebuah pertanyaan.
Australia akan mengerahkan rudal SM-6 pada armada kapal perusak angkatan lautnya untuk menyediakan pertahanan rudal balistik, tambahnya.
"Australia berencana untuk meningkatkan pertahanan rudal dan kemampuan serangan jarak jauhnya, dan akan bekerja sama dengan mitra keamanan Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dalam masalah stabilitas regional," kata Menteri Industri Pertahanan Australia Pat Conroy, dilansir Al Jazeera.
“Mengapa kita membutuhkan lebih banyak rudal? Persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan ciri utama lingkungan keamanan Australia,” kata Conroy kepada National Press Club di Canberra.
“Persaingan itu paling tajam di kawasan kita, Indo-Pasifik,” katanya.
Conroy mengatakan wilayah tersebut berada di ambang era rudal baru, di mana rudal juga merupakan "alat pemaksaan".
Ia juga menunjuk pada uji coba peluncuran ICBM oleh China pada bulan September yang menempuh jarak lebih dari 11.000 km hingga mendarat di Samudra Pasifik di timur laut Australia.
"Kami menyatakan kekhawatiran yang signifikan tentang uji coba rudal balistik tersebut, terutama masuknya rudal tersebut ke Pasifik Selatan mengingat Perjanjian Rarotonga yang menyatakan bahwa Pasifik harus menjadi zona bebas senjata nuklir," katanya kepada wartawan dalam menanggapi sebuah pertanyaan.
Australia akan mengerahkan rudal SM-6 pada armada kapal perusak angkatan lautnya untuk menyediakan pertahanan rudal balistik, tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda