Hamas Berupaya Keras Gagalkan Rencana Umum Israel untuk Pembersihan Etnis Palestina di Gaza
Kamis, 24 Oktober 2024 - 21:30 WIB
JALUR GAZA - Hamas mengatakan pihaknya berupaya keras memastikan Israel gagal melaksanakan apa yang disebut Rencana Umum untuk membersihkan warga Palestina dari Gaza utara.
“Pimpinan gerakan Hamas telah meluncurkan kampanye gerakan dan komunikasi politik serta diplomatik yang intensif untuk menggagalkan rencana pendudukan dan menghentikan kejahatan rumit yang dilakukan pendudukan dalam kerangka perang pemusnahan dan pembantaian terbuka di Jalur Gaza, khususnya di bagian utara,” tegas pernyataan Hamas.
Hamas mengatakan pihaknya telah memperingatkan pihak lain tentang konsekuensi yang menghancurkan jika rencana tersebut berhasil dilaksanakan di Gaza.
“Delegasi dari pimpinan gerakan Hamas mengunjungi Turki, Qatar dan Rusia, dan kontak juga telah dilakukan di Mesir, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Iran,” papar Hamas.
Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan di wilayah Gaza. Al Jazeera Arabic melaporkan penembakan oleh Israel di kamp al-Maghazi, dengan jumlah orang yang tidak disebutkan terluka dalam serangan itu.
Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan serangan Israel terhadap sekolah pusat Gaza di Nuseirat, yang menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi, menewaskan 17 orang, termasuk anak-anak.
Tak hanya itu, sebanyak 18 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis dan mantan tahanan, telah ditangkap pasukan Israel di Tepi Barat sejak Rabu malam.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, jumlah mereka yang ditangkap sejak dimulainya perang di Gaza menjadi lebih dari 11.400 orang.
“Selama serangan Israel di Hebron yang kami laporkan sebelumnya, rumah-rumah warga dirusak dan beberapa warga Palestina digunakan sebagai tameng manusia,” ungkap organisasi tersebut.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
“Pimpinan gerakan Hamas telah meluncurkan kampanye gerakan dan komunikasi politik serta diplomatik yang intensif untuk menggagalkan rencana pendudukan dan menghentikan kejahatan rumit yang dilakukan pendudukan dalam kerangka perang pemusnahan dan pembantaian terbuka di Jalur Gaza, khususnya di bagian utara,” tegas pernyataan Hamas.
Hamas mengatakan pihaknya telah memperingatkan pihak lain tentang konsekuensi yang menghancurkan jika rencana tersebut berhasil dilaksanakan di Gaza.
“Delegasi dari pimpinan gerakan Hamas mengunjungi Turki, Qatar dan Rusia, dan kontak juga telah dilakukan di Mesir, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Iran,” papar Hamas.
Sementara itu, Israel terus melancarkan serangan di wilayah Gaza. Al Jazeera Arabic melaporkan penembakan oleh Israel di kamp al-Maghazi, dengan jumlah orang yang tidak disebutkan terluka dalam serangan itu.
Sebelumnya, Al Jazeera melaporkan serangan Israel terhadap sekolah pusat Gaza di Nuseirat, yang menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi, menewaskan 17 orang, termasuk anak-anak.
Tak hanya itu, sebanyak 18 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis dan mantan tahanan, telah ditangkap pasukan Israel di Tepi Barat sejak Rabu malam.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, jumlah mereka yang ditangkap sejak dimulainya perang di Gaza menjadi lebih dari 11.400 orang.
“Selama serangan Israel di Hebron yang kami laporkan sebelumnya, rumah-rumah warga dirusak dan beberapa warga Palestina digunakan sebagai tameng manusia,” ungkap organisasi tersebut.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(sya)
tulis komentar anda