Drone Hizbullah Hantam dan Rusak Jendela Kamar Tidur Netanyahu di Israel Utara
Rabu, 23 Oktober 2024 - 10:01 WIB
TEL AVIV - Satu drone Hizbullah yang menargetkan rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Israel utara langsung menghantam jendela kamar tidurnya, menurut media Israel pada Selasa (22/10/2024).
Hizbullah mengonfirmasi tanggung jawab pada hari Selasa atas serangan 19 Oktober di rumah pribadi Netanyahu di Caesarea.
Penyiar publik Israel, KAN, mengatakan, “Drone Hizbullah langsung dan akurat menghantam jendela kamar tidur Netanyahu."
KAN mengatakan sensor militer Israel mengizinkan media menerbitkan bahwa serangan itu telah menyebabkan kerusakan pada kediaman Perdana Menteri.
Satu gambar, yang sebelumnya dilarang dipublikasikan oleh sensor militer, menunjukkan kerusakan yang disebabkan pada rumah tersebut akibat hantaman drone.
Media Israel merilis rekaman rumah tersebut setelah serangan tersebut. Drone tersebut dilaporkan meledak di jendela kamar tidur Netanyahu, menyebabkan kerusakan pada taman dan bagian dalam rumah.
“Perlawanan Islam mengklaim bertanggung jawab atas operasi Caesarea dan menargetkan rumah Netanyahu,” tegas kepala kantor media Hizbullah, Mohammad Afif, yang menambahkan tidak akan ada negosiasi selama pertempuran terus berlanjut dengan Israel.
Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri dan keluarganya tidak berada di lokasi pada saat serangan itu.
Menurut Jerusalem Post, Yossi Shelly, direktur jenderal kantor Netanyahu, mengunjungi kediaman Caesarea pada hari Minggu bersama pejabat lainnya untuk menilai kerusakan yang disebabkan serangan itu.
Drone itu dilacak oleh helikopter Apache Israel, yang mengidentifikasi infiltrasinya dari Lebanon hingga saat terjadi benturan tetapi tidak mencegah serangan itu.
Dua drone lain yang diluncurkan oleh Hizbullah di kediaman itu melanggar wilayah udara Israel tetapi dicegat di area terbuka, menurut media Israel.
Pada Sabtu, Netanyahu menanggapi serangan itu dengan mengatakan, “Proksi Iran, yang hari ini berusaha membunuh saya dan istri saya, membuat kesalahan besar. Ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang kebangkitan melawan musuh-musuh kami demi mengamankan keselamatan kami untuk generasi mendatang.”
Abu Ubaidah, juru bicara militer Hamas, menegaskan, “Kami mengucapkan selamat atas operasi kualitatif yang dilakukan Hizbullah untuk menargetkan kediaman penjahat perang Benjamin Netanyahu.”
Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal rezim kolonial Zionis di Gaza.
Israel telah membunuh 2.500 orang dan melukai lebih dari 11.600 warga lainnya sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Hizbullah mengonfirmasi tanggung jawab pada hari Selasa atas serangan 19 Oktober di rumah pribadi Netanyahu di Caesarea.
Penyiar publik Israel, KAN, mengatakan, “Drone Hizbullah langsung dan akurat menghantam jendela kamar tidur Netanyahu."
KAN mengatakan sensor militer Israel mengizinkan media menerbitkan bahwa serangan itu telah menyebabkan kerusakan pada kediaman Perdana Menteri.
Satu gambar, yang sebelumnya dilarang dipublikasikan oleh sensor militer, menunjukkan kerusakan yang disebabkan pada rumah tersebut akibat hantaman drone.
Media Israel merilis rekaman rumah tersebut setelah serangan tersebut. Drone tersebut dilaporkan meledak di jendela kamar tidur Netanyahu, menyebabkan kerusakan pada taman dan bagian dalam rumah.
“Perlawanan Islam mengklaim bertanggung jawab atas operasi Caesarea dan menargetkan rumah Netanyahu,” tegas kepala kantor media Hizbullah, Mohammad Afif, yang menambahkan tidak akan ada negosiasi selama pertempuran terus berlanjut dengan Israel.
Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri dan keluarganya tidak berada di lokasi pada saat serangan itu.
Menurut Jerusalem Post, Yossi Shelly, direktur jenderal kantor Netanyahu, mengunjungi kediaman Caesarea pada hari Minggu bersama pejabat lainnya untuk menilai kerusakan yang disebabkan serangan itu.
Drone itu dilacak oleh helikopter Apache Israel, yang mengidentifikasi infiltrasinya dari Lebanon hingga saat terjadi benturan tetapi tidak mencegah serangan itu.
Dua drone lain yang diluncurkan oleh Hizbullah di kediaman itu melanggar wilayah udara Israel tetapi dicegat di area terbuka, menurut media Israel.
Pada Sabtu, Netanyahu menanggapi serangan itu dengan mengatakan, “Proksi Iran, yang hari ini berusaha membunuh saya dan istri saya, membuat kesalahan besar. Ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang kebangkitan melawan musuh-musuh kami demi mengamankan keselamatan kami untuk generasi mendatang.”
Abu Ubaidah, juru bicara militer Hamas, menegaskan, “Kami mengucapkan selamat atas operasi kualitatif yang dilakukan Hizbullah untuk menargetkan kediaman penjahat perang Benjamin Netanyahu.”
Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan lalu dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal rezim kolonial Zionis di Gaza.
Israel telah membunuh 2.500 orang dan melukai lebih dari 11.600 warga lainnya sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda