Ini Cara Drone Hizbullah Terbang Bebas Menyerang Rumah Pribadi Benjamin Netanyahu
Selasa, 22 Oktober 2024 - 15:54 WIB
BEIRUT - Hizbullah dilaporkan menyerang rumah pribadi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, sebelah utara Tel Aviv melalui sebuah drone pada Sabtu (19/10/2024).
Serangan ini seakan menjadi balasan setelah terbunuhnya pemimpin Hamas di Palestina, Yahya Sinwar, beberapa hari sebelumnya.
Times of Israel melaporkan tidak ada korban jiwa dalam serangan drone itu. Mereka menjelaskan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan istrinya tidak berada di rumah yang diserang tersebut saat kejadian.
Meski selamat, Netanyahu menanggapi serangan itu dengan ancaman balik. Ia menyebut agen Iran yang mencoba membunuhnya telah melakukan kesalahan besar dan harus membayar "harga yang mahal".
Terlepas dari ancaman itu, kebocoran lokasi rumah pribadi Netanyahu terbilang cukup mengkhawatirkan bagi Israel. Lalu, bagaimana sebenarnya drone Hizbullah menemukan rumah tersebut?
Serangan drone ke rumah Benjamin Netanyahu menjadi kali pertama sejak dimulainya perang Israel-Hizbullah. Meski Netanyahu dan istrinya selamat, The Guardian melaporkan bahwa kediamannya itu terkena serangan dan mengalami kerusakan ringan.
Jurnalis Al Jazeera, Nour Odeh, melaporkan dari Amman, Yordania, bahwa serangan drone Hizbullah menuju rumah Netanyahu menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas keamanan Israel.
Pertanyaan besarnya, bagaimana satu drone asing bisa terbang bebas tanpa terdeteksi dari perbatasan Lebanon masuk ke wilayah Israel.
“Fakta bahwa satu pesawat tanpa awak (drone) mampu terbang tanpa terdeteksi sejauh 70 km (43 mil) dari perbatasan Lebanon, tanpa sirine yang berbunyi, dan pesawat itu mengenai sasaran yang dituju (rumah Netanyahu) telah menimbulkan banyak kekhawatiran di Israel dan di lembaga keamanan Israel,” ungkap Nour seperti dikutip, Selasa (22/10/2024).
Cerdiknya, Hizbullah mungkin menggunakan serangkaian serangan roket dari Lebanon sebagai umpan agar bisa melancarkan serangan drone ke rumah Netanyahu.
Potensi ini diketahui setelah sebelumnya kelompok yang berbasis di Lebanon itu mengklaim telah memakai sejumlah roket yang ditujukan ke Israel utara dan tengah sebelum drone tadi menghantam rumah Netanyahu.
Alhasil, sistem pertahanan udara Israel sedikit teralihkan karena akan berfokus menghalau rudal yang masuk.
Pada akhirnya, satu dari tiga drone yang diluncurkan Hizbullah itu berhasil sampai di dekat rumah Netanyahu, sementara dua lainnya ditembak jatuh.
Sebelum kejadian itu, lokasi rumah Netanyahu di Caesarea sebenarnya sudah lama diisukan bocor. Agustus lalu, Israel Hayom melaporkan satu pesawat tak berawak Hizbullah diduga menyusup ke Israel utara dan memotret rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea.
Sedikit informasi, Netanyahu dan keluarganya biasa menghabiskan akhir pekan di kediaman pribadi mereka di Caesarea, terletak 37 km selatan Haifa di pantai Mediterania.
Jika kebocoran informasi itu benar adanya, maka tak lagi sulit bagi Hizbullah untuk melakukan serangan ke target tersebut.
Serangan ini seakan menjadi balasan setelah terbunuhnya pemimpin Hamas di Palestina, Yahya Sinwar, beberapa hari sebelumnya.
Times of Israel melaporkan tidak ada korban jiwa dalam serangan drone itu. Mereka menjelaskan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan istrinya tidak berada di rumah yang diserang tersebut saat kejadian.
Meski selamat, Netanyahu menanggapi serangan itu dengan ancaman balik. Ia menyebut agen Iran yang mencoba membunuhnya telah melakukan kesalahan besar dan harus membayar "harga yang mahal".
Terlepas dari ancaman itu, kebocoran lokasi rumah pribadi Netanyahu terbilang cukup mengkhawatirkan bagi Israel. Lalu, bagaimana sebenarnya drone Hizbullah menemukan rumah tersebut?
Cara Drone Hizbullah Temukan Rumah Benjamin Netanyahu
Serangan drone ke rumah Benjamin Netanyahu menjadi kali pertama sejak dimulainya perang Israel-Hizbullah. Meski Netanyahu dan istrinya selamat, The Guardian melaporkan bahwa kediamannya itu terkena serangan dan mengalami kerusakan ringan.
Jurnalis Al Jazeera, Nour Odeh, melaporkan dari Amman, Yordania, bahwa serangan drone Hizbullah menuju rumah Netanyahu menimbulkan kekhawatiran di kalangan otoritas keamanan Israel.
Pertanyaan besarnya, bagaimana satu drone asing bisa terbang bebas tanpa terdeteksi dari perbatasan Lebanon masuk ke wilayah Israel.
“Fakta bahwa satu pesawat tanpa awak (drone) mampu terbang tanpa terdeteksi sejauh 70 km (43 mil) dari perbatasan Lebanon, tanpa sirine yang berbunyi, dan pesawat itu mengenai sasaran yang dituju (rumah Netanyahu) telah menimbulkan banyak kekhawatiran di Israel dan di lembaga keamanan Israel,” ungkap Nour seperti dikutip, Selasa (22/10/2024).
Cerdiknya, Hizbullah mungkin menggunakan serangkaian serangan roket dari Lebanon sebagai umpan agar bisa melancarkan serangan drone ke rumah Netanyahu.
Potensi ini diketahui setelah sebelumnya kelompok yang berbasis di Lebanon itu mengklaim telah memakai sejumlah roket yang ditujukan ke Israel utara dan tengah sebelum drone tadi menghantam rumah Netanyahu.
Alhasil, sistem pertahanan udara Israel sedikit teralihkan karena akan berfokus menghalau rudal yang masuk.
Pada akhirnya, satu dari tiga drone yang diluncurkan Hizbullah itu berhasil sampai di dekat rumah Netanyahu, sementara dua lainnya ditembak jatuh.
Sebelum kejadian itu, lokasi rumah Netanyahu di Caesarea sebenarnya sudah lama diisukan bocor. Agustus lalu, Israel Hayom melaporkan satu pesawat tak berawak Hizbullah diduga menyusup ke Israel utara dan memotret rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Caesarea.
Sedikit informasi, Netanyahu dan keluarganya biasa menghabiskan akhir pekan di kediaman pribadi mereka di Caesarea, terletak 37 km selatan Haifa di pantai Mediterania.
Jika kebocoran informasi itu benar adanya, maka tak lagi sulit bagi Hizbullah untuk melakukan serangan ke target tersebut.
(sya)
tulis komentar anda