Israel Serang Bunker Hizbullah, Klaim Berisi Uang Tunai Rp7,7 Triliun dan Emas
Selasa, 22 Oktober 2024 - 07:16 WIB
Pengungkapan tersebut merupakan bagian dari operasi berkelanjutan Israel terhadap infrastruktur keuangan Hizbullah, termasuk serangan terhadap sekitar 30 lokasi yang terkait dengan lengan keuangan Hizbullah, Al-Qard al-Hasan.
Menyusul klaim IDF, direktur rumah sakit, Fadi Alameh, mengatakan kepada Reuters bahwa rumah sakit tersebut telah dievakuasi dan membantah tuduhan tersebut, serta meminta tentara Lebanon untuk menyelidiki lokasi tersebut.
Menurut Associated Press, Alameh mengatakan kepada Al-Jadeed TV bahwa Rumah Sakit Umum Sahel adalah pusat medis swasta yang memiliki ruang bawah tanah untuk operasi.
Dia mengatakan rumah sakit tersebut telah berada di daerah tersebut selama 42 tahun dan tidak terkait dengan kelompok politik mana pun.
Sebelumnya pada hari Senin, Israel mengumumkan rencana untuk menargetkan cabang keuangan kelompok militan yang berbasis di Lebanon tersebut dan menyerang sejumlah besar target di Beirut dan sekitarnya.
Ledakan dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut tak lama setelah pengumuman tersebut, yang menandai meningkatnya permusuhan secara signifikan.
Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa serangannya akan difokuskan pada al-Qard al-Hasan, yang mendanai operasi dan pembelian senjata.
Seorang pejabat senior intelijen Israel, yang berbicara secara anonim, menyoroti hal ini sebagai komponen utama dari upaya Israel untuk melemahkan operasi Hizbullah.
Reuters melaporkan bahwa Kepala IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi memberi tahu pasukan di Lebanon bahwa pada malam antara Minggu dan Senin bahwwa pesawat telah menyerang sekitar 30 lokasi milik al-Qard al-Hasan.
Hagari mengatakan bahwa Iran mendanai Hizbullah dengan mengirimkan uang tunai dan emas ke Kedutaan Besar Iran di Beirut, meskipun dia tidak memberikan bukti apa pun.
Menyusul klaim IDF, direktur rumah sakit, Fadi Alameh, mengatakan kepada Reuters bahwa rumah sakit tersebut telah dievakuasi dan membantah tuduhan tersebut, serta meminta tentara Lebanon untuk menyelidiki lokasi tersebut.
Menurut Associated Press, Alameh mengatakan kepada Al-Jadeed TV bahwa Rumah Sakit Umum Sahel adalah pusat medis swasta yang memiliki ruang bawah tanah untuk operasi.
Dia mengatakan rumah sakit tersebut telah berada di daerah tersebut selama 42 tahun dan tidak terkait dengan kelompok politik mana pun.
Sebelumnya pada hari Senin, Israel mengumumkan rencana untuk menargetkan cabang keuangan kelompok militan yang berbasis di Lebanon tersebut dan menyerang sejumlah besar target di Beirut dan sekitarnya.
Ledakan dilaporkan terjadi di pinggiran selatan Beirut tak lama setelah pengumuman tersebut, yang menandai meningkatnya permusuhan secara signifikan.
Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa serangannya akan difokuskan pada al-Qard al-Hasan, yang mendanai operasi dan pembelian senjata.
Seorang pejabat senior intelijen Israel, yang berbicara secara anonim, menyoroti hal ini sebagai komponen utama dari upaya Israel untuk melemahkan operasi Hizbullah.
Reuters melaporkan bahwa Kepala IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi memberi tahu pasukan di Lebanon bahwa pada malam antara Minggu dan Senin bahwwa pesawat telah menyerang sekitar 30 lokasi milik al-Qard al-Hasan.
Hagari mengatakan bahwa Iran mendanai Hizbullah dengan mengirimkan uang tunai dan emas ke Kedutaan Besar Iran di Beirut, meskipun dia tidak memberikan bukti apa pun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda