Hasil Autopsi: Yahya Sinwar Meninggal karena Tembakan Israel di Kepalanya
Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:01 WIB
TEL AVIV - Hasil autopsi Israel mengungkap bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar meninggal akibat tembakan di kepalanya.
Dr Chen Kugel, yang mengawasi autopsi, mengatakan kepada The New York Times bahwa Sinwar pertama kali terluka di lengan oleh pecahan peluru, mungkin dari rudal atau peluru tank.
Pemimpin Hamas itu kemudian mengikatkan kabel listrik di lengannya dengan torniket darurat, tetapi Kugel –direktur lembaga forensik nasional Israel—mengatakan: "Itu tidak cukup kuat, dan lengan bawahnya hancur."
Kugel mengatakan tembakan menewaskan Sinwar, tetapi TheNew York Times mencatat bahwa tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan, kapan mereka melakukannya, dan senjata apa yang digunakan.
Menurut militer Zionis, Sinwar menemui ajalnya di tangan patroli rutin pasukan Israel pada hari Rabu.
Disebutkan militer Zionis bahwa sekelompok tentara dari Brigade ke-828 (Bislach) sedang bergerak melewati kota Rafah ketika mereka bertemu dengan tiga milisi Palestina.
Saat tentara Israel mengejar mereka, Sinwar berpisah dari dua lainnya, kata militer Zionis yang dilansir AFP, Minggu (20/10/2024).
Pasukan Israel kemudian menembaki dengan tank ke gedung tempat dua milisi bersembunyi dan yang lainnya tempat Sinwar berlindung.
Dr Chen Kugel, yang mengawasi autopsi, mengatakan kepada The New York Times bahwa Sinwar pertama kali terluka di lengan oleh pecahan peluru, mungkin dari rudal atau peluru tank.
Pemimpin Hamas itu kemudian mengikatkan kabel listrik di lengannya dengan torniket darurat, tetapi Kugel –direktur lembaga forensik nasional Israel—mengatakan: "Itu tidak cukup kuat, dan lengan bawahnya hancur."
Kugel mengatakan tembakan menewaskan Sinwar, tetapi TheNew York Times mencatat bahwa tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan, kapan mereka melakukannya, dan senjata apa yang digunakan.
Menurut militer Zionis, Sinwar menemui ajalnya di tangan patroli rutin pasukan Israel pada hari Rabu.
Disebutkan militer Zionis bahwa sekelompok tentara dari Brigade ke-828 (Bislach) sedang bergerak melewati kota Rafah ketika mereka bertemu dengan tiga milisi Palestina.
Saat tentara Israel mengejar mereka, Sinwar berpisah dari dua lainnya, kata militer Zionis yang dilansir AFP, Minggu (20/10/2024).
Pasukan Israel kemudian menembaki dengan tank ke gedung tempat dua milisi bersembunyi dan yang lainnya tempat Sinwar berlindung.
tulis komentar anda