Media Arab Saudi Sebut Para Pemimpin Hamas Teroris, Picu Kemarahan, Kantornya di Irak Dibakar Massa
Minggu, 20 Oktober 2024 - 06:33 WIB
RIYADH - Media Arab Saudi, MBC, memicu kemarahan publik Arab setelah menerbitkan laporan yang mengategorikan para pemimpin Hamas sebagai "teroris”. Bahkan, kantornya di Irak diamuk massa.
Dalam laporan terbaru berjudul "Millennium of Liberation from Terrorists” MBC menampilkan sejumlah tokoh; Ismail Haniyeh, Saleh Al-Arouri, dan Yahya Sinwar, semuanya mantan pemimpin Hamas yang baru-baru ini dibunuh oleh rezim pendudukan Israel.
Para kritikus menunjukkan bahwa laporan tersebut gagal mengakui peran pendudukan Israel dalam pembunuhan para pemimpin tersebut dan konteks kekerasan yang lebih luas, termasuk kematian lebih dari 44.000 orang di Gaza dan Lebanon.
Laporan tersebut juga merujuk pada pembunuhan besar-besaran terhadap para pemimpin lain seperti Qasem Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis, yang menggambarkan narasi yang selaras dengan retorika propaganda pendudukan Israel.
Hamas mengecam laporan MBC, menuduh saluran tersebut menghasut kebencian terhadap kelompoknya dan para pemimpinnya di saat rakyat Palestina tengah mengalami perang pemusnahan di tangan pendudukan Israel.
Pernyataan Hamas menyoroti laporan tersebut sebagai manifestasi dari "jurnalisme kuning”, yang menyerukan pencabutan segera dan permintaan maaf dari manajemen saluran tersebut.
Menanggapi laporan kontroversial tersebut, para pendukung faksi bersenjata Irak yang didukung Iran menyerbu kantor MBC di Baghdad pada Sabtu dini hari, menyebabkan kerusakan signifikan dan memicu kebakaran di dalam gedung.
Dalam laporan terbaru berjudul "Millennium of Liberation from Terrorists” MBC menampilkan sejumlah tokoh; Ismail Haniyeh, Saleh Al-Arouri, dan Yahya Sinwar, semuanya mantan pemimpin Hamas yang baru-baru ini dibunuh oleh rezim pendudukan Israel.
Para kritikus menunjukkan bahwa laporan tersebut gagal mengakui peran pendudukan Israel dalam pembunuhan para pemimpin tersebut dan konteks kekerasan yang lebih luas, termasuk kematian lebih dari 44.000 orang di Gaza dan Lebanon.
Laporan tersebut juga merujuk pada pembunuhan besar-besaran terhadap para pemimpin lain seperti Qasem Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis, yang menggambarkan narasi yang selaras dengan retorika propaganda pendudukan Israel.
Hamas mengecam laporan MBC, menuduh saluran tersebut menghasut kebencian terhadap kelompoknya dan para pemimpinnya di saat rakyat Palestina tengah mengalami perang pemusnahan di tangan pendudukan Israel.
Pernyataan Hamas menyoroti laporan tersebut sebagai manifestasi dari "jurnalisme kuning”, yang menyerukan pencabutan segera dan permintaan maaf dari manajemen saluran tersebut.
Amuk Massa di Irak
Menanggapi laporan kontroversial tersebut, para pendukung faksi bersenjata Irak yang didukung Iran menyerbu kantor MBC di Baghdad pada Sabtu dini hari, menyebabkan kerusakan signifikan dan memicu kebakaran di dalam gedung.
tulis komentar anda