3 Fakta Bahrain Sudah Jadi Sekutu AS Selama 53 Tahun
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:30 WIB
2. Bahrain Ditunjuk AS sebagai Sekutu Utama Non-NATO
Pada tahun 2002, Amerika Serikat menunjuk Bahrain sebagai Sekutu Utama Non-NATO. Dari situlah Manamah memainkan peran kunci dalam arsitektur keamanan kawasan dan merupakan mitra penting AS dalam inisiatif pertahanan.
Hal itu membuat Bahrain secara resmi menghentikan boikot untuk Israel pada 2005. Disusul dengan pernyataan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengecam boikot Liga Arab terhadap Israel di tahun 2017.
Dua keputusan kontroversial Bahrain di Timur Tengah itu membuat negara tersebut dianggap telah mengkhianati Liga Arab dan dijuluki sebagai noda hitam untuk serikat muslim.
3. AS Punya Peran Besar dalam Pertahanan Bahrain
Bahrain menjadi tuan rumah Armada Kelima Angkatan Laut AS dan Komando Pusat Angkatan Laut AS, dan berpartisipasi dalam koalisi militer yang dipimpin AS, termasuk Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS.
Bahrain adalah negara pertama di kawasan Teluk yang mengumumkan secara terbuka bahwa mereka telah bergabung dengan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional yang dipimpin AS untuk mempromosikan kebebasan navigasi di kawasan tersebut.
Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) AS-Bahrain mulai berlaku pada tahun 2006.
Ekspor utama AS ke Bahrain meliputi pesawat terbang, mesin, dan kendaraan bermotor. Bantuan AS memungkinkan Pemerintah Bahrain terus memperoleh peralatan dan pelatihan yang dibutuhkannya untuk menyediakan pertahanannya sendiri dan untuk beroperasi bersama pasukan udara dan laut AS.
Tak heran jika Bahrain menjadi pihak yang ikut campur ketika AS dan Inggris melakukan upaya penyerangan terhadap kelompok Houthi yang menyerang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah sejak awal tahun 2024.
Lihat Juga :
tulis komentar anda