Rusia Serang Sistem Rudal Patriot AS, Elemen-elemennya Hancur

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 07:18 WIB
Rusia serang baterai sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS yang dikerahkan di Ukraina. Beberapa elemen pentingnya hancur. Foto/Screengrab video Kementerian Pertahanan Rusia
KYIV - Pasukan Rusia telah menyerang baterai sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang dikerahkan di Dnepropetrovsk, Ukraina. Elemen-elemen penting sistem tersebut telah hancur.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Kamis bahwa rudal Iskander-nya telah menyerang dua peluncur sistem pertahanan rudal Patriot pada Rabu. Stasiun kontrol dan perangkat radar dari sistem Patriot tersebut juga hancur.

Menurut kementerian itu, serangan pasukan Rusia turut menghantam pasukan Ukraina yang berkumpul di area tersebut dan peralatan militer lainnya.





Baterai sistem pertahanan rudal Patriot terdiri dari beberapa bagian termasuk stasiun kontrol berawak, perangkat radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk, dan stasiun peluncur, yang mengangkut rudal dan menyediakan platform untuk peluncuran.

"Satu peluncur Patriot hancur dan peluncur Patriot lainnya rusak," kata Kementerian Pertahanan Rusia, sambil mengunggah rekaman video dari udara yang memperlihatkan ledakan di sebuah ladang, sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (11/10/2024).

Militer Ukraina enggan berkomentar perihal serangan terhadap sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS sebagaimana klaim Rusia.

Namun seorang anggota Parlemen yang kritis terhadap pimpinan militer Kyiv, Mariana Bezugla, mengatakan bahwa sistem Patriot tersebut telah rusak.

Seorang blogger militer Ukraina mengatakan serangan itu terjadi di Pavlohrad, di wilayah Dnipropetrovsk tengah, tetapi mengatakan kerusakannya "tidak kritis".

Kyiv menerima sistem Patriot pertamanya pada April tahun lalu dan tidak mengumumkan jumlah totalnya.

Rusia pada Juli lalu juga melaporkan telah menghancurkan dua peluncur sistem Patriot di Ukraina.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More