Rusia Ungkap Perang Gaza Terus Berlanjut karena AS dan Israel Keras Kepala

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:45 WIB
Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia. Foto/UN
NEW YORK - Sikap Israel dan Amerika Serikat (AS) yang tidak kenal kompromi membuat konflik di Gaza, yang telah berkecamuk selama lebih dari setahun, mustahil untuk diakhiri.

Pendapat itu diungkapkan Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia saat berbicara pada sesi Dewan Keamanan PBB yang didedikasikan untuk krisis di Timur Tengah pada Selasa (8/10/2024).

Serangan terhadap Israel oleh kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 250 orang, merupakan “tragedi” yang sekarang digunakan untuk membenarkan “hukuman kolektif massal yang kejam dan tidak manusiawi terhadap warga Palestina,” menurut utusan Rusia tersebut.



“Warga Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang belum pernah terlihat sejak Perang Dunia Kedua,” tegas dia.

Nebenzia mencatat akibat operasi darat dan udara Israel, hampir 42.000 orang, terutama wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza tahun lalu, dan jumlah yang terluka dan hilang mendekati 100.000 orang, sementara 2 juta warga Palestina lainnya mengungsi di dalam negeri.

"Ini adalah hasil dari keras kepala kepemimpinan Israel dan dukungan sekutu Amerika... yang tidak mengizinkan Dewan Keamanan menghentikan siklus kekerasan yang kejam ini," tegas Nebenzia.

Washington memveto beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza sebelum akhirnya mengizinkan dokumen tersebut disahkan pada akhir Maret 2024.

Menurut laporan oleh Watson Institute for International and Public Affairs awal pekan ini, AS telah memberi Israel bantuan militer senilai USD17,9 miliar selama setahun terakhir.

Sebagian besar pengiriman dari Amerika adalah amunisi, termasuk peluru artileri dan bom seberat 2.000 pon (907 kg), menurut laporan tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More