Panglima Militer Iran Ancam Serang Seluruh Infrastruktur Israel
Kamis, 03 Oktober 2024 - 07:22 WIB
TEHERAN - Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengancam akan menyerang infrastruktur di seluruh wilayah Israel setelah Teheran menembakkan sekitar 200 rudal ke negara Yahudi tersebut.
Jenderal Bagheri mengatakan ancamannya akan dilakukan jika Zionis nekat menyerang Iran sebagai respons atas serangan ratusan rudal pada Selasa malam lalu.
"Rentetan serangan akan diulang dengan intensitas yang lebih besar dan semua infrastruktur rezim akan menjadi sasaran," kata jenderal tertinggi Iran tersebut saat berbicara di stasiun televisi pemerintah, seperti dikutip Al Arabiya English, Kamis (3/10/2024).
Media Iran menyiarkan rekaman daring dari apa yang mereka katakan sebagai rudal yang ditembakkan, yang menurut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menargetkan tiga pangkalan militer di sekitar Tel Aviv dan pangkalan lainnya.
IRGC mengatakan 90 persen rudal Iran menghantam targetnya pada Selasa malam.
Sedangkan militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 180 rudal, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Iran pada Juni 2023 meluncurkan rudal balistik jarak menengah, yang mampu melaju dengan kecepatan hipersonik hingga 15 kali kecepatan suara.
Presiden saat itu Ebrahim Raisi mengatakan senjata itu akan meningkatkan "kekuatan pencegahan" Iran dan "membawa perdamaian dan stabilitas ke negara-negara di kawasan tersebut."
Tidak seperti rudal balistik konvensional, rudal hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, memungkinkannya mencapai target lebih cepat dan dengan peluang lebih kecil untuk dicegat oleh pertahanan udara modern.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran membuat "kesalahan besar" dengan tembakan rudalnya, yang menyusul pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu.
Setelah Amerika Serikat mengatakan sedang membahas respons bersama dengan Israel, Jenderal Bagheri memperingatkan bahwa Teheran akan menyerang semua infrastruktur Israel jika Iran diserang.
Jenderal Bagheri mengatakan ancamannya akan dilakukan jika Zionis nekat menyerang Iran sebagai respons atas serangan ratusan rudal pada Selasa malam lalu.
"Rentetan serangan akan diulang dengan intensitas yang lebih besar dan semua infrastruktur rezim akan menjadi sasaran," kata jenderal tertinggi Iran tersebut saat berbicara di stasiun televisi pemerintah, seperti dikutip Al Arabiya English, Kamis (3/10/2024).
Media Iran menyiarkan rekaman daring dari apa yang mereka katakan sebagai rudal yang ditembakkan, yang menurut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menargetkan tiga pangkalan militer di sekitar Tel Aviv dan pangkalan lainnya.
IRGC mengatakan 90 persen rudal Iran menghantam targetnya pada Selasa malam.
Sedangkan militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 180 rudal, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Iran pada Juni 2023 meluncurkan rudal balistik jarak menengah, yang mampu melaju dengan kecepatan hipersonik hingga 15 kali kecepatan suara.
Presiden saat itu Ebrahim Raisi mengatakan senjata itu akan meningkatkan "kekuatan pencegahan" Iran dan "membawa perdamaian dan stabilitas ke negara-negara di kawasan tersebut."
Tidak seperti rudal balistik konvensional, rudal hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, memungkinkannya mencapai target lebih cepat dan dengan peluang lebih kecil untuk dicegat oleh pertahanan udara modern.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran membuat "kesalahan besar" dengan tembakan rudalnya, yang menyusul pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah minggu lalu.
Setelah Amerika Serikat mengatakan sedang membahas respons bersama dengan Israel, Jenderal Bagheri memperingatkan bahwa Teheran akan menyerang semua infrastruktur Israel jika Iran diserang.
(mas)
tulis komentar anda