Puluhan Rudal dan Drone Houthi Serang 3 Kapal Perang AS

Minggu, 29 September 2024 - 07:45 WIB
USS Spruance, satu dari tiga kapal perang AS yang diserang puluhan rudal dan drone Houthi saat menuju Israel. Foto/seaforces.org
TEL AVIV - Kelompok Houthi Yaman telah menyerang tiga kapal perang Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah dengan serangan gabungan pesawat nirawak (drone) dan rudal jelajah. Demikian pengumuman Pentagon.

Ketiga kapal perang Amerika diserang pada hari Jumat ketika menuju Israel di Laut Merah. KetiganyaadalahUSS Spruance, USS Stockdale, dan USS O'Kane.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengonfirmasi serangan tersebut, namun dia bersikeras bahwa tidak ada kerusakan yang ditimbulkan.

“Kami memang melihat serangan kompleks yang dilancarkan oleh Houthi yang berkisar dari rudal jelajah hingga UAV [kendaraan udara nirawak],” katanya dalam jumpa pers, yang dilansir Russia Today, Minggu (29/9/2024).





“Sepengetahuan saya, rudal-rudal itu ditembak jatuh atau gagal; tidak ada satu pun yang mengenai kapal AS,”katanya lagi.

Menurut laporan televisi al-Masirah yang dikelola Houthi, kelompok Houthi menargetkan tiga kapal perusak Angkatan Laut AS yang mendukung Israel dengan 23 rudal balistik dan jelajah serta satu pesawat nirawak.

Laporan itu mengeklaim bahwa ketiga kapal tersebut terkena serangan langsung dan menambahkan bahwa serangan itu dilakukan dengan peluncuran rudal dan pesawat nirawak secara bersamaan ke sasaran-sasaran di Israel.

“Operasi-operasi ini tidak akan berhenti sampai agresi di Gaza dan Lebanon berhenti," kata kelompok Houthi melalui juru bicaranya.

Kelompok bersenjata Yaman tersebut telah menyerang kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sejak Oktober tahun lalu sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza di tengah operasi Israel.

Serangan Houthi terhadap kapal-kapal kargo yang melintasi salah satu selat pengiriman tersibuk di dunia telah mendorong AS dan sekutunya untuk membentuk koalisi Angkatan Laut internasional dan mengerahkan kapal perang ke wilayah tersebut, meskipun Houthi terus melakukan serangannya.

Pengeboman Yaman oleh koalisi Barat dan Israel tahun ini tampaknya juga membuat kelompok tersebut tidak gentar.

Menyusul eskalasi baru-baru ini antara Hizbullah dan Israel, Houthi telah menambahkan daftar tuntutan mereka untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Lebanon.

Meskipun kelompok militan Lebanon Hizbullah dan Israel secara rutin saling tembak sejak awal perang di Gaza, permusuhan meningkat pada awal September setelah ribuan perangkat genggam meledak massal di seluruh Lebanon, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang.

Israel kemudian mengumumkan "fase baru" dalam perangnya di Gaza dan mengintensifkan serangan udara di Lebanon, dengan mengeklaim menargetkan aset Hizbullah.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1.300 orang tewas akibat pengeboman Israel hingga hari Jumat lalu.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More