7 Fakta Menarik Hassan Nasrallah, Salah Satunya Memimpin Perubahan Hizbullah

Sabtu, 28 September 2024 - 21:35 WIB
Hassan Nasrallah dikenal sebagai pemimpin Hizbullah yang membawa banyak perubahan. Foto/Al Manar
BEIRUT - Hassan Nasrallah, pemimpin lama Hizbullah , tewas dalam serangan udara besar-besaran Israel di Beirut pada Jumat malam, kelompok yang berbasis di Lebanon itu telah mengonfirmasi. Tentara Israel telah mengklaim pembunuhan itu sebelumnya pada hari itu.

7 Fakta Menarik Hassan Nasrallah, Salah Satunya Memimpin Perubahan Hizbullah

1. Mencapai Puncak Popularitas pada 2006

Melansir Al Jazeera, Nasrallah, yang mencapai puncak popularitasnya setelah perang dengan Israel pada tahun 2006, dipandang sebagai pahlawan oleh banyak orang, tidak hanya di Lebanon tetapi juga di luar negeri. Melawan Israel adalah hal yang mendefinisikan dirinya dan kelompoknya yang didukung Iran, Hizbullah, selama bertahun-tahun.

Namun, itu berubah ketika Hizbullah mengirim para pejuang ke Suriah untuk menghancurkan pemberontakan yang mengancam pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.



Nasrallah tidak lagi dipandang sebagai pemimpin gerakan perlawanan, melainkan pemimpin partai Syiah yang memperjuangkan kepentingan Iran, dan dikritik oleh banyak negara Arab.

Bahkan sebelum keterlibatan Hizbullah dalam perang di Suriah, Nasrallah telah gagal meyakinkan banyak orang di dunia Arab Muslim Sunni bahwa gerakannya tidak berada di balik pembunuhan mantan perdana menteri Lebanon, Rafik Hariri, pada tahun 2005. Pengadilan internasional mendakwa empat anggota kelompok tersebut atas pembunuhan tersebut dan satu orang kemudian dihukum.

2. Saat Kecil Suka Menatap Foto Ulama Syiah

Lahir pada tahun 1960, masa kecil Nasrallah di Beirut Timur diselimuti mitologi politik. Sebagai salah satu dari sembilan bersaudara, ia dikatakan saleh sejak usia dini, sering berjalan-jalan ke pusat kota untuk mencari buku-buku bekas tentang Islam.

Nasrallah sendiri telah menggambarkan bagaimana ia menghabiskan waktu luangnya sebagai seorang anak dengan menatap dengan penuh hormat potret ulama Syiah Musa al-Sadr – sebuah hobi yang meramalkan perhatiannya di masa depan terhadap politik dan komunitas Syiah di Lebanon.

3. Mendirikan Gerakan Kaum Miskin

Melansir Al Jazeera, pada tahun 1974, Sadr mendirikan sebuah organisasi – Gerakan Kaum Miskin – yang menjadi inti ideologis bagi partai Lebanon yang terkenal dan saingan Hizbullah, Amal. Pada tahun 1980-an, Amal menambang dukungan dari kaum Syiah kelas menengah yang telah frustrasi dengan marginalisasi historis sekte tersebut di Lebanon, untuk tumbuh menjadi gerakan politik yang kuat.

Selain menyampaikan pesan anti kemapanan, Amal juga menyediakan pendapatan tetap bagi banyak keluarga Syiah, yang membuka sistem patronase yang kompleks di seluruh Lebanon selatan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More