Hizbullah Hancurkan Pabrik Senjata Rafael di Israel
Minggu, 22 September 2024 - 14:14 WIB
BEIRUT - Gerakan perlawanan Hizbullah telah menargetkan fasilitas produksi senjata Rafael di Haifa sebagai "respons awal" terhadap serangan teroris massal Israel baru-baru ini di Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (22/9/2024), Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah mengebom kompleks industri militer perusahaan Rafael, yang terletak di daerah Zevulun di utara Haifa, dengan puluhan roket Fadi 1, Fadi 2, dan Katyusha.
Melansir Press TV, kelompok tersebut mencatat bahwa operasinya merupakan bentuk dukungan bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan perlawanan mereka, seraya menambahkan bahwa itu juga merupakan "respons awal terhadap pembantaian brutal yang dilakukan oleh musuh Israel di berbagai wilayah Lebanon" melalui ledakan perangkat telekomunikasi.
Ribuan pager dan radio walkie-talkie milik anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam ledakan serentak pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan 42 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya.
Investigasi awal oleh otoritas Lebanon menemukan bahwa perangkat tersebut ditanamkan dengan bahan peledak sebelum tiba di negara Arab dan diledakkan melalui pesan elektronik.
Baca Juga: Deretan Pemimpin Hizbullah yang Dibunuh Israel sejak Serangan 7 Oktober
Laporan media AS mengatakan serangan teroris massal tersebut merupakan upaya bersama antara militer Israel dan badan mata-mata Mossad.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap rezim pendudukan, yang juga melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang terkepung.
Perusahaan Rafael yang menjadi sasaran operasi Hizbullah pada hari Minggu adalah salah satu dari tiga produsen senjata terbesar Israel dan dimiliki oleh rezim tersebut.
Perusahaan ini memproduksi sistem untuk kendaraan lapis baja, sistem rudal Iron Dome David Sling, dan berbagai jenis rudal jelajah dan rudal berpemandu.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (22/9/2024), Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah mengebom kompleks industri militer perusahaan Rafael, yang terletak di daerah Zevulun di utara Haifa, dengan puluhan roket Fadi 1, Fadi 2, dan Katyusha.
Melansir Press TV, kelompok tersebut mencatat bahwa operasinya merupakan bentuk dukungan bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan perlawanan mereka, seraya menambahkan bahwa itu juga merupakan "respons awal terhadap pembantaian brutal yang dilakukan oleh musuh Israel di berbagai wilayah Lebanon" melalui ledakan perangkat telekomunikasi.
Ribuan pager dan radio walkie-talkie milik anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam ledakan serentak pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan 42 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya.
Investigasi awal oleh otoritas Lebanon menemukan bahwa perangkat tersebut ditanamkan dengan bahan peledak sebelum tiba di negara Arab dan diledakkan melalui pesan elektronik.
Baca Juga: Deretan Pemimpin Hizbullah yang Dibunuh Israel sejak Serangan 7 Oktober
Laporan media AS mengatakan serangan teroris massal tersebut merupakan upaya bersama antara militer Israel dan badan mata-mata Mossad.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap rezim pendudukan, yang juga melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang terkepung.
Perusahaan Rafael yang menjadi sasaran operasi Hizbullah pada hari Minggu adalah salah satu dari tiga produsen senjata terbesar Israel dan dimiliki oleh rezim tersebut.
Perusahaan ini memproduksi sistem untuk kendaraan lapis baja, sistem rudal Iron Dome David Sling, dan berbagai jenis rudal jelajah dan rudal berpemandu.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda