Serangan Bom Pager di Lebanon Sudah Direncanakan Israel Selama 15 Tahun

Jum'at, 20 September 2024 - 16:15 WIB
Warga Israel berlindung di samping tempat perlindungan saat sirene berbunyi sebagai peringatan akan datangnya roket yang ditembakkan dari Lebanon, di Nahariya, Israel utara, Kamis, 19 September 2024. Foto/AP/Baz Ratner
BEIRUT - Badan intelijen Israel telah mempertimbangkan operasi yang mirip dengan ledakan massal perangkat elektronik Hizbullah pekan ini selama setidaknya 15 tahun, menurut sumber intelijen Amerika Serikat (AS) kepada ABC News.

Ribuan orang terluka di Lebanon akibat serangkaian ledakan yang terkait dengan pager, walkie-talkie, dan peralatan lain yang digunakan kelompok Hizbullah.

Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut, meskipun laporan media secara luas menggambarkannya sebagai rencana Mossad yang melibatkan pemasangan perangkat dengan bahan peledak yang dipicu dari jarak jauh.

Berbicara kepada ABC News, seorang sumber AS menyebutnya sebagai "interdiksi rantai pasokan".



Dia menambahkan CIA telah lama enggan menggunakan taktik serupa karena risiko kerusakan tambahan.

Di Lebanon, anak-anak termasuk di antara sekitar dua lusin orang yang tewas dalam serangan itu, yang juga menyebabkan banyak korban terluka.

The New York Times sebelumnya melaporkan pasokan perangkat yang disabotase dimulai pada musim panas 2023, mengutip beberapa pejabat yang mengetahui operasi tersebut.

Laporan ABC News menyatakan BAC Consulting, firma yang berbasis di Hungaria yang disubkontrakkan oleh produsen elektronik Taiwan Gold Apollo untuk memproduksi pager bagi Hizbullah, adalah kedok Israel.

Perangkat tersebut tidak pernah berada di Hungaria dan BAC adalah "perantara perdagangan, tanpa lokasi manufaktur atau operasional" di negara tersebut, menurut juru bicara pemerintah kepada outlet tersebut.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More