Rusia Ancam Sekutu AS: Rudal Nuklir Sarmat Mampu Hantam Prancis dalam 3 Menit!

Jum'at, 20 September 2024 - 08:22 WIB
Resolusi yang disetujui Parlemen Eropa mengklaim bahwa tanpa mencabut pembatasan saat ini, Ukraina tidak dapat sepenuhnya menjalankan haknya untuk membela diri.

"Menyesalkan bahwa pengiriman amunisi yang tidak mencukupi dan pembatasan penggunaannya berisiko mengimbangi dampak dari upaya yang telah dilakukan hingga saat ini," kata Parlemen Eropa.

Di antara pengiriman senjata, peralatan, amunisi, dan bantuan keuangan untuk menjaga Ukraina tetap hidup, Uni Eropa telah menggelontorkan puluhan miliar euro untuk upaya perang Kyiv, sambil memberi sanksi kepada Rusia dan menyita asetnya di lembaga kliring Euroclear.

Sementara itu, blok tersebut bersikeras bahwa semua ini tidak menjadikannya sebagai pihak dalam konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan minggu lalu bahwa Ukraina sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan sistem jarak jauh itu sendiri, tetapi informasi penargetan dan solusi penembakan memerlukan keterlibatan personel militer NATO.

"Jika Barat mencabut pembatasan, ini tidak akan berarti apa pun selain partisipasi langsung negara-negara NATO, AS, dan negara-negara Eropa, dalam konflik di Ukraina," kata Putin.

"Rusia akan membuat keputusan yang tepat jika itu terjadi," imbuh Putin.

Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengulangi pesan tersebut di Dewan Keamanan PBB dengan menyatakan bahwa NATO akan terlibat langsung dalam aksi militer melawan kekuatan nuklir.

"Saya rasa saya tidak perlu menjelaskan konsekuensi apa yang akan terjadi," katanya.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More