Mengapa Rudal Hipersonik Houthi Jadi Masalah Besar bagi Iron Dome Israel?
Minggu, 15 September 2024 - 22:55 WIB
GAZA - Omar Ashour, profesor studi keamanan dan militer di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan senjata yang digunakan Houthi untuk menembus wilayah udara Israel "mungkin" adalah rudal balistik.
Ashour menambahkan kemungkinan lain adalah Houthi menggunakan rudal jelajah yang terbang lebih dekat ke Bumi atau permukaan air. Namun, ia mengatakan kemungkinan ini kecil.
"Rudal balistik akan lebih berat [daripada rudal jelajah] dalam hal muatan serang dan kemampuannya dalam hal kerusakan, dan kecepatannya biasanya lebih tinggi dari rudal balistik, karena jatuh [ke Bumi] dengan sangat cepat," katanya.
Sebelumnya, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, telah menggelar konferensi pers, membahas serangan rudal hari ini yang menembus pertahanan Israel, yang menurut tentara Israel mendarat di area terbuka.
Saree mengatakan operasi tersebut menggunakan rudal balistik hipersonik baru, yang tidak dapat dicegat.
Mengapa Rudal Hipersonik Houthi Jadi Masalah Besar bagi Iron Dome Israel?
1. Radar Israel dan Iron Dome Tak Mampu Mendeteksi
Saat berbincang dengan Al Jazeera, Ashour mengatakan rudal tersebut bisa saja terdeteksi lebih awal karena terbang di ketinggian tinggi. Israel "mungkin tidak menyadari hal itu dan itu perlu diselidiki bagaimana radar bisa tidak mendeteksinya".Ashour menambahkan kemungkinan lain adalah Houthi menggunakan rudal jelajah yang terbang lebih dekat ke Bumi atau permukaan air. Namun, ia mengatakan kemungkinan ini kecil.
"Rudal balistik akan lebih berat [daripada rudal jelajah] dalam hal muatan serang dan kemampuannya dalam hal kerusakan, dan kecepatannya biasanya lebih tinggi dari rudal balistik, karena jatuh [ke Bumi] dengan sangat cepat," katanya.
2. Houthi Memiliki Kemampuan dalam Rudal Hipersonik
“Jika Houthi memiliki teknologi rudal balistik hipersonik jenis ini dan kita tahu bahwa mereka maju pesat dalam hal jangkauan, presisi, muatan, sistem pemandu, dan manuver … maka itu merupakan masalah yang sangat besar bagi pertahanan udara Israel.”Sebelumnya, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, telah menggelar konferensi pers, membahas serangan rudal hari ini yang menembus pertahanan Israel, yang menurut tentara Israel mendarat di area terbuka.
Saree mengatakan operasi tersebut menggunakan rudal balistik hipersonik baru, yang tidak dapat dicegat.
3. Dua Juta Warga Israel Lari Terbirit-birit
Menurut Saree, rudal tersebut menempuh jarak 2.040 km (1.268 mil) dalam waktu 11 setengah menit, menyebabkan dua juta warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan "untuk pertama kalinya dalam sejarah musuh".
tulis komentar anda