Israel Terus Menyerang Gaza selama Vaksinasi Polio
Selasa, 03 September 2024 - 00:01 WIB
JALUR GAZA - Israel terus membom Gaza selama kampanye vaksin polio, mengabaikan seruan untuk menerapkan gencatan senjata kemanusiaan atau penghentian sementara serangan saat vaksinasi sedang dilakukan.
Kabar itu diungkap Euro-Med Monitor dan Middle East Monitor pada Senin (2/9/2024).
“Pesawat dan tank Israel terus membom Jalur Gaza bagian tengah, area tempat kampanye vaksinasi polio dimulai,” ungkap kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor.
Kampanye vaksinasi polio merupakan upaya bersama antara Kementerian Kesehatan Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk UNICEF, dan organisasi nonpemerintah, yang bertujuan memvaksinasi sekitar 640.000 anak Palestina di bawah usia sepuluh tahun.
Kampanye ini diluncurkan setelah seorang bayi berusia sepuluh bulan menjadi anak pertama yang tertular penyakit tersebut dalam 25 tahun.
Virus itu ditemukan dalam sampel air yang diambil di Khan Yunis dan Deir Al-Balah pada akhir Juni.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pada Kamis lalu bahwa Israel telah menyetujui serangkaian "gencatan senjata kemanusiaan" yang berlangsung selama tiga hari di bagian tengah, selatan, dan utara Jalur Gaza untuk melaksanakan kampanye vaksinasi polio yang akan bermanfaat bagi 640.000 anak, Israel tetap melanjutkan serangannya.
Bersamaan dengan penembakan yang terus berlangsung di berbagai bagian Jalur Gaza, "serangan militer Israel ini bertepatan dengan puncak pergerakan keluarga dengan anak-anak mereka menuju pusat vaksinasi yang telah ditentukan," Euro-Med menambahkan.
"Beberapa serangan ini bahkan menargetkan lokasi di dekat pusat vaksinasi, membahayakan kemajuan proses vaksinasi yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus polio di antara anak-anak Palestina di daerah kantong yang terkepung itu," papar laporan itu.
Euro-Med menekankan, "Dengan sengaja memulai serangan militer besar-besaran selama kampanye vaksinasi niscaya akan mempersulit keluarga Palestina untuk pergi ke fasilitas kesehatan dan meningkatkan kecemasan mereka, yang mungkin membuat mereka sama sekali tidak pergi ke pusat-pusat ini. Hal ini menunjukkan Israel memiliki niat yang jelas dan disengaja untuk menggagalkan upaya memerangi virus dan melemahkan kampanye vaksinasi.”
“Serangan-serangan ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar yang bertujuan memperburuk krisis kemanusiaan buatan manusia yang saat ini melanda Jalur Gaza, mencegah pengurangan penderitaan warga Palestina di sana, meningkatkan risiko terhadap kehidupan anak-anak Palestina dan masyarakat luas, serta mengintensifkan kejahatan genosida menyeluruh yang dilakukan Israel di sana,” papar kelompok hak asasi tersebut.
Kabar itu diungkap Euro-Med Monitor dan Middle East Monitor pada Senin (2/9/2024).
“Pesawat dan tank Israel terus membom Jalur Gaza bagian tengah, area tempat kampanye vaksinasi polio dimulai,” ungkap kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor.
Kampanye vaksinasi polio merupakan upaya bersama antara Kementerian Kesehatan Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk UNICEF, dan organisasi nonpemerintah, yang bertujuan memvaksinasi sekitar 640.000 anak Palestina di bawah usia sepuluh tahun.
Kampanye ini diluncurkan setelah seorang bayi berusia sepuluh bulan menjadi anak pertama yang tertular penyakit tersebut dalam 25 tahun.
Virus itu ditemukan dalam sampel air yang diambil di Khan Yunis dan Deir Al-Balah pada akhir Juni.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pada Kamis lalu bahwa Israel telah menyetujui serangkaian "gencatan senjata kemanusiaan" yang berlangsung selama tiga hari di bagian tengah, selatan, dan utara Jalur Gaza untuk melaksanakan kampanye vaksinasi polio yang akan bermanfaat bagi 640.000 anak, Israel tetap melanjutkan serangannya.
Bersamaan dengan penembakan yang terus berlangsung di berbagai bagian Jalur Gaza, "serangan militer Israel ini bertepatan dengan puncak pergerakan keluarga dengan anak-anak mereka menuju pusat vaksinasi yang telah ditentukan," Euro-Med menambahkan.
"Beberapa serangan ini bahkan menargetkan lokasi di dekat pusat vaksinasi, membahayakan kemajuan proses vaksinasi yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus polio di antara anak-anak Palestina di daerah kantong yang terkepung itu," papar laporan itu.
Euro-Med menekankan, "Dengan sengaja memulai serangan militer besar-besaran selama kampanye vaksinasi niscaya akan mempersulit keluarga Palestina untuk pergi ke fasilitas kesehatan dan meningkatkan kecemasan mereka, yang mungkin membuat mereka sama sekali tidak pergi ke pusat-pusat ini. Hal ini menunjukkan Israel memiliki niat yang jelas dan disengaja untuk menggagalkan upaya memerangi virus dan melemahkan kampanye vaksinasi.”
“Serangan-serangan ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar yang bertujuan memperburuk krisis kemanusiaan buatan manusia yang saat ini melanda Jalur Gaza, mencegah pengurangan penderitaan warga Palestina di sana, meningkatkan risiko terhadap kehidupan anak-anak Palestina dan masyarakat luas, serta mengintensifkan kejahatan genosida menyeluruh yang dilakukan Israel di sana,” papar kelompok hak asasi tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda