Tepi Barat Membara, Eks Garda Presiden Palestina Habisi 3 Perwira Israel
Senin, 02 September 2024 - 10:03 WIB
HEBRON - Tiga perwira polisi Israel tewas pada Minggu pagi di dekat Hebron, Tepi Barat. Ketiganya dibunuh oleh mantan anggota Garda Presiden Otoritas Palestina (PA).
Itu terjadi ketika pasukan militer Israel gencar menyerbu Tepi Barat dalam sepekan terakhir, memperluas perang yang pecah di Jalur Gaza.
Menurut militer Israel, kendaraan tersangka mengikuti mobil yang membawa ketiga perwira tersebut.
Setelah penembakan, para perwira kehilangan kendali atas kendaraan mereka, dengan satu perwira tewas di tempat kejadian dan dua dinyatakan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sumber yang berbicara kepada Middle East Eye (MEE) mengidentifikasi penyerang sebagai Muhannad al-Asood, seorang warga Idhna di Hebron, yang lahir di Yordania dan warga negara tersebut.
Asood kembali ke kampung halamannya di Tepi Barat pada tahun 1998 bersama keluarganya setelah memperoleh reunifikasi keluarga.
Asood juga merupakan mantan anggota Garda Presiden Palestina, mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2015 dan dilaporkan menjadi anggota Fatah yang mengendalikan PA.
Setelah serangan itu, dia meninggalkan mobilnya dan melarikan diri dengan berjalan kaki, menurut laporan media Israel.
Itu terjadi ketika pasukan militer Israel gencar menyerbu Tepi Barat dalam sepekan terakhir, memperluas perang yang pecah di Jalur Gaza.
Menurut militer Israel, kendaraan tersangka mengikuti mobil yang membawa ketiga perwira tersebut.
Setelah penembakan, para perwira kehilangan kendali atas kendaraan mereka, dengan satu perwira tewas di tempat kejadian dan dua dinyatakan tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sumber yang berbicara kepada Middle East Eye (MEE) mengidentifikasi penyerang sebagai Muhannad al-Asood, seorang warga Idhna di Hebron, yang lahir di Yordania dan warga negara tersebut.
Asood kembali ke kampung halamannya di Tepi Barat pada tahun 1998 bersama keluarganya setelah memperoleh reunifikasi keluarga.
Asood juga merupakan mantan anggota Garda Presiden Palestina, mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2015 dan dilaporkan menjadi anggota Fatah yang mengendalikan PA.
Setelah serangan itu, dia meninggalkan mobilnya dan melarikan diri dengan berjalan kaki, menurut laporan media Israel.
tulis komentar anda