Eks Sandera di Gaza Noa Argamani Tegaskan Dia Terluka oleh Israel, Bukan Hamas
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 07:01 WIB
TEL AVIV - Noa Argamani, wanita Israel yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di Gaza pada Juni, menegaskan luka-lukanya disebabkan oleh serangan udara Israel, bukan oleh serangan Hamas.
Berbicara kepada para diplomat dari negara-negara G7 di Tokyo pada Rabu, Argamani merinci cobaan beratnya setelah dia ditawan kelompok-kelompok bersenjata Palestina selama serangan 7 Oktober.
Namun, dua hari kemudian, dia mengeluarkan pernyataan di Instagram, mengatakan beberapa ucapannya telah salah dikutip dan diambil di luar konteks.
Bertentangan dengan beberapa laporan media Israel, Argamani mengklarifikasi dia tidak dipukuli atau rambutnya dicukur oleh para pejuang Palestina.
"Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama 24 jam terakhir, mengambil kata-kata saya di luar konteks," tulis dia, mengacu pada liputan media Israel atas pidatonya di Tokyo.
"(Anggota Hamas) tidak memukul saya saat saya ditawan, mereka juga tidak memotong rambut saya; saya terluka oleh runtuhnya tembok yang disebabkan oleh seorang pilot Angkatan Udara (Israel)," papar dia.
"Sebagai korban 7 Oktober, saya menolak untuk menjadi korban lagi oleh media," tegas dia.
Argamani, 26 tahun, merupakan salah satu dari empat tawanan Israel yang diselamatkan selama serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan Deir al-Balah di Gaza pada bulan Juni, yang mengakibatkan kematian 236 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Dalam kesaksiannya pada Kamis, Argamani mengatakan keselamatannya adalah suatu "keajaiban".
Berbicara kepada para diplomat dari negara-negara G7 di Tokyo pada Rabu, Argamani merinci cobaan beratnya setelah dia ditawan kelompok-kelompok bersenjata Palestina selama serangan 7 Oktober.
Namun, dua hari kemudian, dia mengeluarkan pernyataan di Instagram, mengatakan beberapa ucapannya telah salah dikutip dan diambil di luar konteks.
Bertentangan dengan beberapa laporan media Israel, Argamani mengklarifikasi dia tidak dipukuli atau rambutnya dicukur oleh para pejuang Palestina.
"Saya tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di sini selama 24 jam terakhir, mengambil kata-kata saya di luar konteks," tulis dia, mengacu pada liputan media Israel atas pidatonya di Tokyo.
"(Anggota Hamas) tidak memukul saya saat saya ditawan, mereka juga tidak memotong rambut saya; saya terluka oleh runtuhnya tembok yang disebabkan oleh seorang pilot Angkatan Udara (Israel)," papar dia.
"Sebagai korban 7 Oktober, saya menolak untuk menjadi korban lagi oleh media," tegas dia.
Argamani, 26 tahun, merupakan salah satu dari empat tawanan Israel yang diselamatkan selama serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan Deir al-Balah di Gaza pada bulan Juni, yang mengakibatkan kematian 236 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak.
Dalam kesaksiannya pada Kamis, Argamani mengatakan keselamatannya adalah suatu "keajaiban".
Lihat Juga :
tulis komentar anda