Biden Sebut Trump Tunduk pada Putin, Singgung soal Diktator

Selasa, 20 Agustus 2024 - 16:30 WIB
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mendengarkan diskusi meja bundar bisnis dalam acara kampanye di Precision Components Group, 19 Agustus 2024, di York. Foto/AP/Julia Nikhinson
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh pendahulunya, Donald Trump, tidak layak untuk peran panglima tertinggi, dengan mengklaim Trump "tunduk" pada “para diktator”.

Presiden yang akan lengser itu berbicara di Konvensi Nasional Demokrat di Chicago pada Senin (19/8/2024) untuk mendesak para pemilih agar mendukung pencalonan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan bulan November.

Bulan lalu, Biden ditekan oleh tokoh-tokoh penting partai untuk keluar dari persaingan setelah debat yang gagal melawan Trump.



Biden mengangkat cerita tentang Trump yang diduga menyebut para tentara Perang Dunia I yang dimakamkan di Eropa sebagai "para pecundang" untuk menyerang Trump, dengan mengatakan orang seperti ini tidak dapat memimpin militer AS.

"Tidak ada panglima tertinggi yang boleh tunduk pada seorang diktator seperti Trump tunduk pada Putin. Saya tidak pernah melakukannya, dan saya jamin, Kamala Haris tidak akan pernah melakukannya," tegas Biden.

Trump memutuskan hubungan dengan kebijakan pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama, dengan memberikan lampu hijau untuk pengiriman bantuan militer ke Ukraina, yang memicu ketegangan dengan Rusia atas niat NATO menjadikan Ukraina sebagai anggota blok yang dipimpin AS.

Pada tahun 2021, Moskow mengusulkan pembekuan perluasan NATO untuk mengatasi kekhawatirannya, tetapi diberi tahu Washington bahwa Rusia tidak dapat mendikte siapa yang bergabung dengan NATO.

Calon presiden dari Partai Republik itu sekarang mengklaim dia dapat mengakhiri permusuhan yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang pecah pada Februari 2022 di bawah pengawasan Biden.

Agaknya, Trump bermaksud memanfaatkan bantuan AS ke Kiev untuk memaksakan konsesi di pihaknya. Biden telah berjanji mendukung Ukraina melawan Rusia "selama diperlukan" untuk mengalahkannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More