Netanyahu Tantang Iran: Berani Serang Israel Bakal Bayar Harga Sangat Mahal!

Senin, 19 Agustus 2024 - 10:48 WIB
IDF juga melaporkan adanya tembakan roket dari Lebanon ke Israel utara, yang semakin meningkatkan konflik dengan Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran dan bersekutu dengan Hamas.

Implikasi regional yang lebih luas dari konflik tersebut menjadi semakin jelas. Iran, yang telah menjadi pendukung utama Hamas dan Hizbullah, telah mengancam akan melakukan pembalasan setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, yang dikaitkan dengan Israel.

Eskalasi ini terjadi pada saat masyarakat internasional semakin khawatir tentang potensi konflik yang meluas menjadi perang regional yang lebih luas.

Iran dilaporkan telah menunda serangan balasannya terhadap Israel untuk menghindari menggagalkan pembicaraan gencatan senjata yang bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza.

Namun, Republik Islam tersebut telah mencoba untuk menghindari pernyataan dukungan publik untuk negosiasi tersebut dan bahkan meremehkan upaya mediasi yang dipimpin AS dengan alasan bahwa Washington tidak dapat menjadi mediator yang netral karena mendukung Israel.

Pemerintah Iran juga skeptis dengan dukungan yang diungkapkan oleh beberapa negara Barat untuk rakyat Israel. Sebuah laporan oleh Tehran Times, sebuah surat kabar Iran yang sepenuhnya dimiliki dan dikendalikan oleh pemerintah, bahkan mengeklaim bahwa Prancis, Jerman, dan Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara, bergantung pada konsesi signifikan dari Iran, termasuk pengakuannya terhadap Israel dan penghentian dukungan untuk kelompok perlawanan di wilayah tersebut.

“Inisiatif yang diusulkan oleh Paris dan didukung oleh London dan Berlin bertujuan untuk menawarkan perlindungan tambahan bagi Israel tetapi tidak menetapkan kondisi apa pun untuk melindungi warga Palestina dari kebijakan apartheid Israel di wilayah pendudukan, pembantaian di Gaza, penyiksaan terhadap tahanan Palestina, atau meningkatnya jumlah pemukiman ilegal di Tepi Barat,” imbuh laporan tersebut.

Jika langkah itu terlaksana, tulis Tehran Times, trio Eropa itu akan bergabung dengan Norwegia, Irlandia, dan Spanyol, yang awal tahun ini menjadi kelompok negara Eropa terbaru yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More