Kantor Penghubung Israel di Maroko Diam-diam Kembali Beroperasi

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 09:15 WIB
Para pengunjuk rasa menuntut Maroko memutuskan hubungannya dengan Israel dan menyerukan pengusiran perwakilan Israel dari kerajaan tersebut.

Abdelilah Benabdeslam, pemimpin kelompok protes tersebut, mengatakan kepada Hespress bahwa "memalukan" bagi Maroko untuk mempertahankan hubungan dengan "negara kriminal" dan mendesak "pengusiran segera Hassan Kaabia dan timnya".

Benabdeslam juga mengatakan demonstrasi akan terus berlanjut di seluruh Maroko.

Penentangan terhadap Normalisasi



Israel dan Maroko secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada Desember 2020 dengan menandatangani perjanjian tripartit Maroko-AS-Israel.

Kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) tersebut mencakup pengakuan klaim kedaulatan Rabat atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan, bekas koloni Spanyol yang sebagian besar dikuasai Maroko tetapi diklaim Front Polisario, gerakan kemerdekaan Sahrawi yang didukung Aljazair.

Meskipun Maroko dan Israel memiliki sejarah kerja sama selama 60 tahun dalam masalah militer dan intelijen, hubungan mereka semakin erat secara signifikan setelah perjanjian ini.

Setelah kesepakatan tersebut, Maroko mengamankan kesepakatan membeli sistem pertahanan rudal Barak 8 milik Israel yang sangat didambakan, pesawat nirawak Elbit Hermes, dan sistem satelit mata-matanya untuk digunakan dalam perang yang sedang berlangsung dengan Front Polisario di Sahara Barat.

Pada tahun 2023, perdagangan antara Maroko dan Israel meningkat dua kali lipat, mencapai USD116,7 juta dibandingkan dengan USD56,2 juta pada tahun 2022.

Peningkatan ini menandai pertumbuhan tercepat di antara negara-negara Arab yang juga menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020: Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More