Penerbangan VoePass Jatuh Tewaskan 62 Orang, Ini Kata-kata Terakhir Co-pilot
Jum'at, 16 Agustus 2024 - 07:19 WIB
Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, pesawat jenis turboprop ATR-72 itu meninggalkan Cascavel pada pukul 11.56 waktu setempat, dan memberikan sinyal terakhirnya sekitar satu setengah jam kemudian.
Situs tersebut juga menemukan bahwa pesawat itu terbang pada ketinggian 17.000 kaki sebelum jatuh, dan peringatan "lapisan es yang parah" telah dikirim pada ketinggian antara 12.000 kaki hingga 21.000 kaki.
Menurut laporan Sky News, Jumat (16/8/2024), masalah lapisan es dapat mengurangi daya dorong pesawat, sehingga mengurangi daya angkatnya dan meningkatkan hambatannya—dua hal yang tidak diinginkan terjadi di udara.
Seorang penumpang di dalam pesawat mengirim swafoto kepada orang tuanya sebelum lepas landas, berbagi kekhawatirannya pada "pesawat tua" yang membuatnya merasa takut dengan penerbangan tersebut, sebelum kecelakaan terjadi.
Rekaman video yang dibagikan secara daring menunjukkan pesawat itu turun dengan cepat, bukan dalam posisi menukik tajam, tetapi berputar sepenuhnya di luar kendali sebelum jatuh.
Alasan di balik kecelakaan itu masih belum diketahui, meskipun kotak hitam pesawat telah mengungkap apa yang diucapkan co-pilot sebelum insiden tragis terjadi.
Setelah kecelakaan itu, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan dalam sebuah video yang disiarkan CNN: "Saya ingin semua orang berdiri sehingga kita dapat mengheningkan cipta selama satu menit karena sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo, di São Paulo, dengan 58 penumpang dan empat awak dan tampaknya mereka semua tewas."
Direktur operasi VoePass, Marcelo Moura, menyampaikan bahwa meskipun ada peringatan es, pesawat masih dalam kondisi yang dapat diterima.
Maskapai VoePass juga telah memberikan pernyataan atas tragedi tersebut. "Pesawat lepas landas dari Cascavel-PR menuju Bandara Guarulhos, dengan 58 penumpang dan empat awak di dalamnya. VoePass telah mengambil semua langkah untuk mendukung mereka yang terlibat."
Baca Juga
Situs tersebut juga menemukan bahwa pesawat itu terbang pada ketinggian 17.000 kaki sebelum jatuh, dan peringatan "lapisan es yang parah" telah dikirim pada ketinggian antara 12.000 kaki hingga 21.000 kaki.
Menurut laporan Sky News, Jumat (16/8/2024), masalah lapisan es dapat mengurangi daya dorong pesawat, sehingga mengurangi daya angkatnya dan meningkatkan hambatannya—dua hal yang tidak diinginkan terjadi di udara.
Seorang penumpang di dalam pesawat mengirim swafoto kepada orang tuanya sebelum lepas landas, berbagi kekhawatirannya pada "pesawat tua" yang membuatnya merasa takut dengan penerbangan tersebut, sebelum kecelakaan terjadi.
Rekaman video yang dibagikan secara daring menunjukkan pesawat itu turun dengan cepat, bukan dalam posisi menukik tajam, tetapi berputar sepenuhnya di luar kendali sebelum jatuh.
Alasan di balik kecelakaan itu masih belum diketahui, meskipun kotak hitam pesawat telah mengungkap apa yang diucapkan co-pilot sebelum insiden tragis terjadi.
Setelah kecelakaan itu, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan dalam sebuah video yang disiarkan CNN: "Saya ingin semua orang berdiri sehingga kita dapat mengheningkan cipta selama satu menit karena sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo, di São Paulo, dengan 58 penumpang dan empat awak dan tampaknya mereka semua tewas."
Direktur operasi VoePass, Marcelo Moura, menyampaikan bahwa meskipun ada peringatan es, pesawat masih dalam kondisi yang dapat diterima.
Maskapai VoePass juga telah memberikan pernyataan atas tragedi tersebut. "Pesawat lepas landas dari Cascavel-PR menuju Bandara Guarulhos, dengan 58 penumpang dan empat awak di dalamnya. VoePass telah mengambil semua langkah untuk mendukung mereka yang terlibat."
Lihat Juga :
tulis komentar anda