Hamas Tunjuk Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh
Rabu, 07 Agustus 2024 - 02:36 WIB
GAZA - Hamas mengumumkan mereka telah memilih Yahya Sinwar, yang memimpin gerakan di dalam Jalur Gaza, sebagai pemimpin baru biro politik kelompok tersebut.
Pemilihan itu diumumkan setelah pembunuhan Ismail Haniyeh bulan lalu di Teheran.
Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan Sinwar dipilih dengan suara bulat sebagai pemimpin baru, yang mencerminkan pemahaman gerakan tersebut tentang kebutuhan kelompok saat ini.
Dia menambahkan Sinwar selalu terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga Allah merahmatinya," ungkap pernyataan Hamas.
Sinwar, yang dekat dengan pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin dan dikenal sebagai pendiri badan keamanan internal Hamas, sebelumnya dijatuhi hukuman oleh Israel dengan empat hukuman seumur hidup pada akhir tahun 1980-an.
Sinwar menjalani hukuman 23 tahun karena memimpin aparat keamanan internal pertama kelompok itu, Majd, yang menargetkan dan membunuh warga Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel.
Pada tahun 2011, dia dibebaskan bersama 1.047 tahanan Palestina dengan imbalan tentara Israel Gilad Shalit, yang diculik pejuang Palestina dalam serangan lintas batas pada tahun 2006.
Sinwar, mantan komandan sayap militer Hamas, kembali ke jabatannya sebagai pemimpin terkemuka di Hamas dan terpilih sebagai kepala kantor politik Hamas di Gaza pada tahun 2017, menggantikan Haniyeh yang menjabat pada saat itu.
Pemilihan itu diumumkan setelah pembunuhan Ismail Haniyeh bulan lalu di Teheran.
Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan Sinwar dipilih dengan suara bulat sebagai pemimpin baru, yang mencerminkan pemahaman gerakan tersebut tentang kebutuhan kelompok saat ini.
Dia menambahkan Sinwar selalu terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga Allah merahmatinya," ungkap pernyataan Hamas.
Sinwar, yang dekat dengan pendiri Hamas Sheikh Ahmed Yassin dan dikenal sebagai pendiri badan keamanan internal Hamas, sebelumnya dijatuhi hukuman oleh Israel dengan empat hukuman seumur hidup pada akhir tahun 1980-an.
Sinwar menjalani hukuman 23 tahun karena memimpin aparat keamanan internal pertama kelompok itu, Majd, yang menargetkan dan membunuh warga Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel.
Pada tahun 2011, dia dibebaskan bersama 1.047 tahanan Palestina dengan imbalan tentara Israel Gilad Shalit, yang diculik pejuang Palestina dalam serangan lintas batas pada tahun 2006.
Sinwar, mantan komandan sayap militer Hamas, kembali ke jabatannya sebagai pemimpin terkemuka di Hamas dan terpilih sebagai kepala kantor politik Hamas di Gaza pada tahun 2017, menggantikan Haniyeh yang menjabat pada saat itu.
tulis komentar anda