Ismail Haniyeh Dibunuh, Hamas Tak Sudi Akui Negara Israel
Minggu, 04 Agustus 2024 - 07:06 WIB
DOHA - Hamas tidak sudi mengakui negara Israel setelah pemimpinnya, Ismail Haniyeh, dibunuh di Teheran, Iran.
Rezim Zionis belum mengaku maupun menyangkal sebagai pihak yang membunuh Haniyeh, sebagaimana dituduhkan Iran dan Hamas.
“[Hamas] tidak akan mengakui Israel,” kata pimpinan gerakan Hamas di luar negeri, Khaled Meshaal, usai pemakaman Haniyeh pada Jumat.
”Membunuh salah satu pemimpin kami hanya akan membuat rakyat kami lebih kuat,” lanjut Meshaal di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab di Ibu Kota Qatar, Doha, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Minggu (4/8/2024).
“Kami tidak akan berkompromi dengan prinsip-prinsip kami, kami juga tidak akan mengakui Israel. Rakyat kami akan tetap berkomitmen pada persatuan nasional kami dan akan mengikuti jalan jihad, perlawanan, dan pemulihan hak-hak kami,” imbuh Meshaal.
Dia kemudian bertanya: “Musuh-musuh kami (merujuk pada Israel) belum belajar dari kesalahan mereka. Mereka telah membunuh para pemimpin kami selama 100 tahun, dan apa yang telah terjadi?” sebelum menjawab: “Setiap kali seorang pemimpin terbunuh, pemimpin lain telah datang dan hanya membuat rakyat kami lebih kuat.”
“Musuh tidak tahu bahwa kami hidup sebagai mujahidin, bahwa kami bertemu Tuhan kami sebagai martir dan kami pandai membuat hidup dan mati atas perintah Tuhan,” imbuh Meshaal.
Meshaal melanjutkan: “Kehilangan saudara kami (Haniyeh) sangat besar, tetapi musuh kami tidak tahu bahwa darah para martir memperpendek jalan menuju kebebasan dan kemenangan.”
Rezim Zionis belum mengaku maupun menyangkal sebagai pihak yang membunuh Haniyeh, sebagaimana dituduhkan Iran dan Hamas.
“[Hamas] tidak akan mengakui Israel,” kata pimpinan gerakan Hamas di luar negeri, Khaled Meshaal, usai pemakaman Haniyeh pada Jumat.
Baca Juga
”Membunuh salah satu pemimpin kami hanya akan membuat rakyat kami lebih kuat,” lanjut Meshaal di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab di Ibu Kota Qatar, Doha, seperti dikutip dari Palestine Chronicle, Minggu (4/8/2024).
“Kami tidak akan berkompromi dengan prinsip-prinsip kami, kami juga tidak akan mengakui Israel. Rakyat kami akan tetap berkomitmen pada persatuan nasional kami dan akan mengikuti jalan jihad, perlawanan, dan pemulihan hak-hak kami,” imbuh Meshaal.
Dia kemudian bertanya: “Musuh-musuh kami (merujuk pada Israel) belum belajar dari kesalahan mereka. Mereka telah membunuh para pemimpin kami selama 100 tahun, dan apa yang telah terjadi?” sebelum menjawab: “Setiap kali seorang pemimpin terbunuh, pemimpin lain telah datang dan hanya membuat rakyat kami lebih kuat.”
“Musuh tidak tahu bahwa kami hidup sebagai mujahidin, bahwa kami bertemu Tuhan kami sebagai martir dan kami pandai membuat hidup dan mati atas perintah Tuhan,” imbuh Meshaal.
Meshaal melanjutkan: “Kehilangan saudara kami (Haniyeh) sangat besar, tetapi musuh kami tidak tahu bahwa darah para martir memperpendek jalan menuju kebebasan dan kemenangan.”
tulis komentar anda