Polisi Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa karena Gelar Salat Ghaib untuk Ismail Haniyeh
Sabtu, 03 Agustus 2024 - 08:45 WIB
YERUSALEM - Polisi Israel pada hari Jumat (2/8/2024) menangkap imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri karena berkabung atas kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
Haniyeh dibunuh pada Rabu di Teheran, ibu kota Iran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, namun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.
Salah seorang kerabat Sabri mengatakan kepada Anadolu bahwa polisi Israel menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur yang diduduki dan menangkapnya.
Setelah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat ghaib untuk jenazah Haniyeh.
“Warga Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkahi berduka atas kematian Ismail Haniyeh,” ujar dia dalam khotbahnya.
Setelah khotbah tersebut, polisi Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pernyataan tersebut merupakan "hasutan" dan mereka akan bertindak sesuai dengan itu.
Imam berusia 85 tahun itu ditahan beberapa kali oleh pasukan Israel di masa lalu dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama beberapa bulan.
Sabri adalah seorang pengkritik keras penjajahan Israel selama puluhan tahun di Wilayah Palestina. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Mufti Yerusalem dan Wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.
Haniyeh dibunuh pada Rabu di Teheran, ibu kota Iran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, namun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.
Salah seorang kerabat Sabri mengatakan kepada Anadolu bahwa polisi Israel menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur yang diduduki dan menangkapnya.
Setelah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat ghaib untuk jenazah Haniyeh.
“Warga Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkahi berduka atas kematian Ismail Haniyeh,” ujar dia dalam khotbahnya.
Setelah khotbah tersebut, polisi Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pernyataan tersebut merupakan "hasutan" dan mereka akan bertindak sesuai dengan itu.
Imam berusia 85 tahun itu ditahan beberapa kali oleh pasukan Israel di masa lalu dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama beberapa bulan.
Sabri adalah seorang pengkritik keras penjajahan Israel selama puluhan tahun di Wilayah Palestina. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Mufti Yerusalem dan Wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.
(sya)
tulis komentar anda