Israel Tak Banyak Bicara setelah Ismail Haniyeh Dibunuh di Iran, Ada Apa Gerangan?
Rabu, 31 Juli 2024 - 21:50 WIB
GAZA - Pemerintah Israel tidak banyak bicara tentang pembunuhan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Iran. Tetapi berita kematiannya disambut baik oleh orang Israel yang melihatnya sebagai pencapaian besar dalam perang melawan kelompok Islamis Palestina.
"Ismail Haniyeh disingkirkan di Teheran," demikian bunyi spanduk identik yang dicap pada liputan berita yang hampir tanpa henti oleh empat saluran televisi terkemuka negara itu pada hari Rabu.
Para komentator dan pakar mempertimbangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pembunuhan semacam itu sambil juga berspekulasi bagaimana hal itu dapat memengaruhi perang di Gaza dan peluang mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
Di sebagian besar Israel ada suasana kepuasan, sehari setelah militer Israel mengatakan telah membunuh salah satu pemimpin paling senior Hizbullah yang didukung Iran di Beirut sebagai balasan atas serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
"Ini adalah pencapaian intelijen yang luar biasa yang terkait dengan operasi, yang mengarah pada hasil," kata Amos Gilad, mantan pejabat senior pertahanan, di Channel 12. "Mengenai kinerjanya, kami dapat mengatakan itu mengesankan, siapa pun yang melakukannya."
Hal itu dikarenakan para pejabat Israel paham tentang risiko pembunuhan Haniyeh. Perang regional bisa saja berkecamuk dalam skala besar.
Tapi, beberapa menteri muda yang bukan bagian dari lingkaran dalam pejabat keamanan yang membuat keputusan strategis menggunakan media sosial untuk merayakan operasi tersebut, yang tidak secara resmi diklaim oleh Israel.
Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli mengunggah video Haniyeh yang menghadiri acara di mana kerumunan meneriakkan "Matilah Israel." Chikli menulis: "Hati-hati dengan apa yang Anda inginkan."
"Ismail Haniyeh disingkirkan di Teheran," demikian bunyi spanduk identik yang dicap pada liputan berita yang hampir tanpa henti oleh empat saluran televisi terkemuka negara itu pada hari Rabu.
Para komentator dan pakar mempertimbangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pembunuhan semacam itu sambil juga berspekulasi bagaimana hal itu dapat memengaruhi perang di Gaza dan peluang mencapai kesepakatan pembebasan sandera.
Di sebagian besar Israel ada suasana kepuasan, sehari setelah militer Israel mengatakan telah membunuh salah satu pemimpin paling senior Hizbullah yang didukung Iran di Beirut sebagai balasan atas serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
"Ini adalah pencapaian intelijen yang luar biasa yang terkait dengan operasi, yang mengarah pada hasil," kata Amos Gilad, mantan pejabat senior pertahanan, di Channel 12. "Mengenai kinerjanya, kami dapat mengatakan itu mengesankan, siapa pun yang melakukannya."
Israel Tak Banyak Bicara setelah Ismail Haniyeh Dibunuh di Iran, Ada Apa Gerangan?
1. PM Netanyahu Diam karena Tahu Risikonya
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum mengomentari pembunuhan Haniyeh, begitu pula menteri pertahanannya. Kantor pers pemerintah mengunggah foto Haniyeh di Facebook dengan kata "dihilangkan" yang ditempel di dahinya.Hal itu dikarenakan para pejabat Israel paham tentang risiko pembunuhan Haniyeh. Perang regional bisa saja berkecamuk dalam skala besar.
Tapi, beberapa menteri muda yang bukan bagian dari lingkaran dalam pejabat keamanan yang membuat keputusan strategis menggunakan media sosial untuk merayakan operasi tersebut, yang tidak secara resmi diklaim oleh Israel.
Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli mengunggah video Haniyeh yang menghadiri acara di mana kerumunan meneriakkan "Matilah Israel." Chikli menulis: "Hati-hati dengan apa yang Anda inginkan."
2. Gencatan Senjata Tidak Akan Terealisir
Pembunuhan itu terjadi di tengah negosiasi yang gagal mengenai usulan gencatan senjata Gaza yang mencakup pembebasan sandera Israel yang ditawan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang.Lihat Juga :
tulis komentar anda