Pasukan Zionis Ketakutan Hadapi Turki, Erdogan Sebut Gaza Kamp Pembantaian Terbesar
Rabu, 31 Juli 2024 - 07:41 WIB
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (31/7/2024) bahwa Jalur Gaza telah menjadi “kamp pembantaiaan terbesar di dunia” dan Israel telah melakukan kekejaman yang akan “mengalahkan Hitler.”
Pernyataan Erdogan itu muncul setelah dia mengancam akan menyerbu Israel jika Zionis terus melancarkan genosida di Gaza.
“Para pemimpin dan organisasi Barat yang bertugas untuk memastikan keamanan internasional hanya menyaksikan kebrutalan ini dari jauh selama hampir 300 hari,” ujar Erdogan dalam pidatonya di ibu kota Ankara, menurut kantor berita Anadolu.
“Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk melihat bahwa kebijakan invasif Israel membahayakan seluruh wilayah? Lihat, ini bukan jalan yang dapat dilanjutkan,” tegas dia.
Presiden Turki mengatakan Israel adalah satu-satunya negara di wilayah tersebut yang mencari keamanannya melalui “agresi, pembantaian, dan perampasan tanah,” bertindak seperti “organisasi teroris.”
Dia menambahkan, “Negara Israel yang tidak memiliki hukum merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina dan Lebanon tetapi juga bagi kemanusiaan secara keseluruhan, bagi seluruh dunia saat ini.”
“Hitler telah dihentikan, meskipun terlambat, oleh aliansi AS dan Uni Soviet. Genosida, kebiadaban, dan barbarisme ini juga harus segera dihentikan oleh aliansi kemanusiaan sebelum terlambat,” papar Erdogan.
“Mereka yang mengendalikan pemerintahan Netanyahu harus segera mengatakan ‘hentikan’ kepada jaringan pembantaian ini. Kami menyadari apa yang ingin dicapai oleh pembunuh yang disebut Netanyahu, bencana macam apa yang ingin ia seret ke wilayah kita dan seluruh dunia,” ungkap presiden Turki.
“Kami juga tahu betul motif sebenarnya di balik upayanya untuk menyebarkan api di Gaza ke seluruh wilayah. Apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya untuk mencegah skenario seperti itu. Apa pun yang kami katakan, kami katakan untuk menghentikan air mata dan pertumpahan darah di wilayah kami,” ujar Erdogan.
Pernyataan Erdogan itu muncul setelah dia mengancam akan menyerbu Israel jika Zionis terus melancarkan genosida di Gaza.
“Para pemimpin dan organisasi Barat yang bertugas untuk memastikan keamanan internasional hanya menyaksikan kebrutalan ini dari jauh selama hampir 300 hari,” ujar Erdogan dalam pidatonya di ibu kota Ankara, menurut kantor berita Anadolu.
“Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati untuk melihat bahwa kebijakan invasif Israel membahayakan seluruh wilayah? Lihat, ini bukan jalan yang dapat dilanjutkan,” tegas dia.
Presiden Turki mengatakan Israel adalah satu-satunya negara di wilayah tersebut yang mencari keamanannya melalui “agresi, pembantaian, dan perampasan tanah,” bertindak seperti “organisasi teroris.”
Dia menambahkan, “Negara Israel yang tidak memiliki hukum merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina dan Lebanon tetapi juga bagi kemanusiaan secara keseluruhan, bagi seluruh dunia saat ini.”
“Hitler telah dihentikan, meskipun terlambat, oleh aliansi AS dan Uni Soviet. Genosida, kebiadaban, dan barbarisme ini juga harus segera dihentikan oleh aliansi kemanusiaan sebelum terlambat,” papar Erdogan.
“Mereka yang mengendalikan pemerintahan Netanyahu harus segera mengatakan ‘hentikan’ kepada jaringan pembantaian ini. Kami menyadari apa yang ingin dicapai oleh pembunuh yang disebut Netanyahu, bencana macam apa yang ingin ia seret ke wilayah kita dan seluruh dunia,” ungkap presiden Turki.
“Kami juga tahu betul motif sebenarnya di balik upayanya untuk menyebarkan api di Gaza ke seluruh wilayah. Apa pun yang kami lakukan, kami melakukannya untuk mencegah skenario seperti itu. Apa pun yang kami katakan, kami katakan untuk menghentikan air mata dan pertumpahan darah di wilayah kami,” ujar Erdogan.
tulis komentar anda