Trump Sebut Harris Individu dengan IQ Rendah

Senin, 29 Juli 2024 - 17:45 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan selama Believers Summit Turning Point Action di West Palm Beach, Florida, AS, 26 Juli 2024. Foto/EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim saingannya untuk pemilu November, Wakil Presiden Kamala Harris, adalah "individu dengan IQ rendah."

Berbicara di konferensi Bitcoin 2024 di Nashville, Tennessee pada Sabtu, Trump memuji komunitas Bitcoin sebagai "orang-orang yang sangat cerdas," dan menggunakan kesempatan itu untuk meremehkan calon Demokrat tersebut.

Trump menyebut, “Mata uang kripto adalah keajaiban teknologi dan keajaiban kerja sama dan pencapaian manusia."



"Ruang ini luar biasa. Orang-orang di ruangan ini adalah individu dengan IQ tinggi. Saya bersaing dengan individu dengan IQ rendah," ujar Trump kepada hadirin.

Dia pernah menghina Harris di masa lalu, menggambarkannya sebagai "bodoh seperti batu."

Harris menjadi calon terdepan dari Partai Demokrat pekan lalu setelah Presiden Joe Biden keluar dari persaingan.

Para tokoh Demokrat tingkat tinggi dan donor partai utama mendesak Biden mundur setelah debatnya yang gagal pada bulan Juni dengan Trump, ketika lebih banyak kekhawatiran muncul atas kesehatannya yang menurun dan kemampuannya memenangkan pemilihan pada bulan November.

Harris sejak itu telah mengamankan cukup banyak komitmen dari delegasi partai untuk secara resmi dicalonkan sebagai kandidat Demokrat pada konvensi bulan depan, menurut survei Associate Press.

Selama rapat umum kampanye di Milwaukee, Wisconsin pada Selasa, Harris melancarkan serangan pedas terhadap saingannya, dengan mengklaim dia tahu "tipe Donald Trump" dan menyebutkan "semua jenis predator" yang pernah dia hadapi saat menjabat sebagai jaksa.

Dia berulang kali menyebut Trump sebagai "penjahat yang dihukum" dan menuduhnya "melakukan kebohongan liar."

Kampanye tersebut diguncang oleh upaya pembunuhan terhadap Trump pada rapat umum di Butler, Pennsylvania pada tanggal 13 Juli.

Trump nyaris lolos dari kematian saat peluru penembak itu mengenai telinganya. Insiden tersebut mendorong pengunduran diri kepala Dinas Rahasia Kimberly Cheatle, yang mengakui badan tersebut telah gagal melindungi mantan presiden tersebut dengan baik.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More