Israel Klaim Dibantu Arab Saudi Bombardir Yaman tapi Riyadh Menyangkal, Siapa yang Benar?
Jum'at, 26 Juli 2024 - 14:55 WIB
JAKARTA - Media-media Zionis melaporkan jet-jet tempur Israel sukses membombardir kota pelabuhan Hodeidah, Yaman, pada Sabtu lalu, berkat bantuan Arab Saudi. Namun Riyadh membantah terlibat, lalu siapa yang benar?
Sebanyak 6 orang tewas dan sekitar 83 lainnya terluka dalam serangan udara besar-besaran tersebut.
Army Radio Israel melaporkan militer Israel memberi tahu Arab Saudi sebelum serangannya terhadap Hodeidah, dan Riyadh mengizinkan pesawat tempur penjajah melewati wilayah udaranya untuk mengebom sasaran Houthi.
Koresponden militer stasiun radio tersebut, Doron Kadosh mengatakan, “Pesawat tempur Israel melewati wilayah udara Saudi untuk sebagian besar perjalanan mereka ke Yaman.”
Surat kabar Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa militer Israel telah berkoordinasi dengan Arab Saudi untuk melakukan serangannya ke Yaman dan koordinasi tersebut mencakup pengisian bahan bakar di udara dengan pesawat RAM, selain terbang di ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Militer Israel secara resmi enggan mengonfirmasi peran atau bantuan Arab Saudi dalam misi pengeboman di Yaman.
Militer Zionis hanya mengakui mengakui pengeboman itu melibatkan jet tempur siluman F-35 sebagai pembalasan atas serangan drone kamikaze Houthi di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), butuh waktu 2 jam 50 menit bagi kelompok F-15, F-35, dan jet tempur lainnya melakukan sekitar 10 serangan udara pada Sabtu malam lalu.
Mengutip laporan dari Jerusalem Post, jet-jet tempur itu lepas landas sekitar pukul 15.00 sore dan mencapai target mereka sekitar pukul 18.00 sore.
Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi Brigadir Jenderal Turki Al-Malki membantah keterlibatan negaranya dalam serangan Israel.
“Arab Saudi tidak memiliki hubungan atau partisipasi dalam menargetkan Hodeidah, dan kerajaan tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun,” katanya.
Sebanyak 6 orang tewas dan sekitar 83 lainnya terluka dalam serangan udara besar-besaran tersebut.
Army Radio Israel melaporkan militer Israel memberi tahu Arab Saudi sebelum serangannya terhadap Hodeidah, dan Riyadh mengizinkan pesawat tempur penjajah melewati wilayah udaranya untuk mengebom sasaran Houthi.
Koresponden militer stasiun radio tersebut, Doron Kadosh mengatakan, “Pesawat tempur Israel melewati wilayah udara Saudi untuk sebagian besar perjalanan mereka ke Yaman.”
Baca Juga
Surat kabar Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa militer Israel telah berkoordinasi dengan Arab Saudi untuk melakukan serangannya ke Yaman dan koordinasi tersebut mencakup pengisian bahan bakar di udara dengan pesawat RAM, selain terbang di ketinggian rendah untuk menghindari radar.
Militer Israel secara resmi enggan mengonfirmasi peran atau bantuan Arab Saudi dalam misi pengeboman di Yaman.
Militer Zionis hanya mengakui mengakui pengeboman itu melibatkan jet tempur siluman F-35 sebagai pembalasan atas serangan drone kamikaze Houthi di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), butuh waktu 2 jam 50 menit bagi kelompok F-15, F-35, dan jet tempur lainnya melakukan sekitar 10 serangan udara pada Sabtu malam lalu.
Mengutip laporan dari Jerusalem Post, jet-jet tempur itu lepas landas sekitar pukul 15.00 sore dan mencapai target mereka sekitar pukul 18.00 sore.
Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi Brigadir Jenderal Turki Al-Malki membantah keterlibatan negaranya dalam serangan Israel.
“Arab Saudi tidak memiliki hubungan atau partisipasi dalam menargetkan Hodeidah, dan kerajaan tidak akan membiarkan wilayah udaranya disusupi oleh pihak mana pun,” katanya.
(mas)
tulis komentar anda