7 Pemimpin Dunia yang Soroti Kasus Penembakan Donald Trump, Salah Satunya Jokowi
Jum'at, 19 Juli 2024 - 14:10 WIB
JAKARTA - Setidaknya ada tujuh pemimpin dunia yang menyoroti kasus penembakan terhadap mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu lalu waktu Amerika. Dari tujuh pemimpin tersebut, salah satunya adalah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Donald Trump, yang juga calon presiden (capres) AS dari Partai Republik, telah ditembak seorang sniper ketika berkampanye di Pennsylvania, Sabtu lalu waktu setempat.
Beruntung, politisi tersebut lolos dari maut meski terluka. Salah satu peluru yang ditembakkan sniper tersebut menembus bagian atas telinga kanannya. Seorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya terluka.
Sniper yang menembak Trump, Thomas Matthew Crooks (20), tewas ditembak kepalanya oleh agen Secret Service setelah melepaskan beberapa tembakan. Aksinya diselidiki sebagai upaya pembunuhan dan terorisme domestik.
7 Pemimpin Dunia yang Soroti Kasus Penembakan Donald Trump
Perdana Menteri (PM) Kanada ini mengecam keras penembakan terhadap Donald Trump, terlebih jika bermotif politik.
"Kami mengutuk keras upaya keras untuk menyelesaikan konflik politik melalui kekerasan. Insiden penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump sangat mengkhawatirkan dan harus dihentikan," katanya.
Donald Trump, yang juga calon presiden (capres) AS dari Partai Republik, telah ditembak seorang sniper ketika berkampanye di Pennsylvania, Sabtu lalu waktu setempat.
Beruntung, politisi tersebut lolos dari maut meski terluka. Salah satu peluru yang ditembakkan sniper tersebut menembus bagian atas telinga kanannya. Seorang peserta kampanye tewas dan dua lainnya terluka.
Sniper yang menembak Trump, Thomas Matthew Crooks (20), tewas ditembak kepalanya oleh agen Secret Service setelah melepaskan beberapa tembakan. Aksinya diselidiki sebagai upaya pembunuhan dan terorisme domestik.
7 Pemimpin Dunia yang Soroti Kasus Penembakan Donald Trump
1. Justin Trudeau
Perdana Menteri (PM) Kanada ini mengecam keras penembakan terhadap Donald Trump, terlebih jika bermotif politik.
"Kami mengutuk keras upaya keras untuk menyelesaikan konflik politik melalui kekerasan. Insiden penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump sangat mengkhawatirkan dan harus dihentikan," katanya.
tulis komentar anda