Pengakuan Saksi Mata Soal Penembakan Donald Trump: Ada Pria Mencurigakan
Minggu, 14 Juli 2024 - 13:22 WIB
WASHINGTON - Seorang saksi mata mengungkap, adanya penyimpangan dalam pengamanan Donald Trump saat kampanye untuk pemilihan presiden atau pilpres AS di Pennsylvania pada hari Sabtu waktu Amerika. Lantaran itu diduga menjadi penyebab terjadinya upaya pembunuhan terhadap Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Trump.
Saksi mata mengatakan ia berulang kali mencoba untuk memperingatkan polisi tentang keberadaan seorang pria yang memegang senapan di atap bangunan yang berada pada luar acara.
Saksi yang diidentifikasi hanya sebagai Greg itu, mengutarakan kepada BBC bahwa dia mengadakan pesta di luar area kampanye yang berencana untuk berjalan melalui lapangan terdekat dan mendengarkan Trump ketika dia mulai berbicara.
Akan tetapi ketika dia berjalan, sekitar lima menit setelah pidato Trump, "Kami melihat seorang pria merangkak naik ke atap gedung di samping kami, 50 kaki dari kami."
Pria itu jelas memiliki senapan, kata Greg, jadi dia mulai mencoba memberi tahu polisi terdekat dan agen Secret Service.
"Kami menunjuk pria yang merangkak ke atas atap ... Polisi di bawah sana berlarian. Kami seperti, 'Hei, ada seorang pria di atap dengan senapan' ... dan polisi seperti, 'Huh, benar.' Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi."
Greg mengatakan, kelompoknya terus berusaha memanggil penegak hukum.
Saksi mata mengatakan ia berulang kali mencoba untuk memperingatkan polisi tentang keberadaan seorang pria yang memegang senapan di atap bangunan yang berada pada luar acara.
Saksi yang diidentifikasi hanya sebagai Greg itu, mengutarakan kepada BBC bahwa dia mengadakan pesta di luar area kampanye yang berencana untuk berjalan melalui lapangan terdekat dan mendengarkan Trump ketika dia mulai berbicara.
Akan tetapi ketika dia berjalan, sekitar lima menit setelah pidato Trump, "Kami melihat seorang pria merangkak naik ke atap gedung di samping kami, 50 kaki dari kami."
Pria itu jelas memiliki senapan, kata Greg, jadi dia mulai mencoba memberi tahu polisi terdekat dan agen Secret Service.
"Kami menunjuk pria yang merangkak ke atas atap ... Polisi di bawah sana berlarian. Kami seperti, 'Hei, ada seorang pria di atap dengan senapan' ... dan polisi seperti, 'Huh, benar.' Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi."
Greg mengatakan, kelompoknya terus berusaha memanggil penegak hukum.
tulis komentar anda