Rabi Senior Haredi: Negara yang Rekrut Pelajar Taurat Tidak Punya Hak untuk Hidup
Kamis, 11 Juli 2024 - 21:30 WIB
TEL AVIV - Seorang rabi senior Haredi menolak perintah wajib militer yang ingin dikeluarkan militer penjajah Israel untuk memanggil 3.000 Haredim agar dinas militer.
Rabi Dov Landau, pemimpin Yahudi Ortodoks Lituania, menyatakan negara yang merekrut pelajar Taurat tidak berhak untuk hidup.
Dia melanjutkan, dalam pernyataan yang dilaporkan surat kabar Yedioth Ahronoth, diterjemahkan oleh Arabi 21, bahwa, “Militer sedang berperang melawan kami, dan mereka ingin merampas hak-hak siswa Taurat, dan ini adalah bunuh diri total.”
Ketua komunitas Haredim, Rabi Ahron Kaufman, menyerukan agar sikapnya disampaikan kepada para rabi Sephardic dan Hasid agar mereka bisa mengeluarkan sikap terpadu terkait penolakan mereka terhadap dinas militer.
Dengan latar belakang diskusi mengenai perekrutan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam tentara penjajahan Israel, salah satu rabi paling terkemuka dalam gerakan Yahudi Lituania yang bekerja bersama Landau sebagai kepala Slobodka Yeshiva, Rabi Moshe Hillel Hirsch, baru-baru ini memerintahkan para mahasiswanya untuk mempengaruhi kaum pemuda ultra-Ortodoks yang tidak belajar di sekolah agama, agar menentang perintah wajib militer apa pun.
Situs web Haredi menunjukkan Hirsch, selain sejumlah kepala sekolah agama yang diidentifikasi keluar dari dinas militer, juga mengirimkan surat ke semua sekolah agama, memperingatkan generasi muda agar tidak pergi ke kantor-kantor perekrutan militer.
Menyusul pernyataan Landau, para pemimpin senior sekolah agama Yahudi Sephardic Barat bertemu dan mengeluarkan dekrit agama yang melarang bergabung dengan tentara penjajahan Israel.
Menurut dokumen yang mereka tandatangani, “Kehadiran apa pun di kantor perekrutan dilarang oleh Taurat.”
Rabi Dov Landau, pemimpin Yahudi Ortodoks Lituania, menyatakan negara yang merekrut pelajar Taurat tidak berhak untuk hidup.
Dia melanjutkan, dalam pernyataan yang dilaporkan surat kabar Yedioth Ahronoth, diterjemahkan oleh Arabi 21, bahwa, “Militer sedang berperang melawan kami, dan mereka ingin merampas hak-hak siswa Taurat, dan ini adalah bunuh diri total.”
Ketua komunitas Haredim, Rabi Ahron Kaufman, menyerukan agar sikapnya disampaikan kepada para rabi Sephardic dan Hasid agar mereka bisa mengeluarkan sikap terpadu terkait penolakan mereka terhadap dinas militer.
Dengan latar belakang diskusi mengenai perekrutan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam tentara penjajahan Israel, salah satu rabi paling terkemuka dalam gerakan Yahudi Lituania yang bekerja bersama Landau sebagai kepala Slobodka Yeshiva, Rabi Moshe Hillel Hirsch, baru-baru ini memerintahkan para mahasiswanya untuk mempengaruhi kaum pemuda ultra-Ortodoks yang tidak belajar di sekolah agama, agar menentang perintah wajib militer apa pun.
Situs web Haredi menunjukkan Hirsch, selain sejumlah kepala sekolah agama yang diidentifikasi keluar dari dinas militer, juga mengirimkan surat ke semua sekolah agama, memperingatkan generasi muda agar tidak pergi ke kantor-kantor perekrutan militer.
Menyusul pernyataan Landau, para pemimpin senior sekolah agama Yahudi Sephardic Barat bertemu dan mengeluarkan dekrit agama yang melarang bergabung dengan tentara penjajahan Israel.
Menurut dokumen yang mereka tandatangani, “Kehadiran apa pun di kantor perekrutan dilarang oleh Taurat.”
Baca Juga
(sya)
tulis komentar anda