Sengketa Laut China Selatan Memanas, Kapal Induk China Dekati Filipina
Senin, 01 Juli 2024 - 09:33 WIB
BEIJING - Kapal induk Shandong milik Angkatan Laut China baru-baru ini terlihat berlayar di dekat Filipina di tengah memanasnya sengketa wilayah Laut China Selatan.
Media pemerintah China, Global Times, pada Senin (1/7/2024) melaporkan bahwa pengiriman kapal induk itu merupakan tindakan pencegahan terhadap provokasi Manila yang terus menerus di pulau-pulau dan terumbu karang yang diklaim Beijing di Laut China Selatan.
Para pakar Beijing mengatakan kapal induk Shandong kemungkinan sedang melakukan latihan terjadwal yang juga dapat mempersiapkannya untuk kemungkinan pelayaran laut jauh ke Pasifik Barat.
Mengutip gambar satelit komersial, outlet berita Hong Kong; Singtao Daily, dan media Taiwan melaporkan pada Sabtu lalu bahwa kapal induk Shandong milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) China baru-baru ini tiba di perairan sekitar 200 mil laut dari Pulau Luzon, Filipina.
Global Times melaporkan, pada saat ketegangan masih berlangsung antara China dan Filipina mengenai sengketa pulau-pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan, pengerahan kapal induk pertama Beijing ke perairan dekat Filipina bertujuan untuk mencegah provokasi.
Sebelumnya PLA-N telah mengirimkan kapal tempur permukaan besar termasuk kapal perusak besar Type 055 dan kapal perusak Type 052D, serta kapal amfibi utama seperti kapal serbu amfibi Type 075 dan kapal pendarat amfibi Type 071 ke Laut China Selatan.
Pakar militer China, Zhang Junshe, mengatakan sangatlah normal jika kapal induk Shandong melakukan latihan di Laut China Selatan karena hanya melalui pelatihan kapal induk tersebut dapat memperoleh kemampuan tempur.
Menurutnya, bagi Filipina yang telah melakukan pelanggaran provokasi, kekuatan ini secara alami akan menjadi alat pencegahan, karena militer China akan dengan tegas membela kedaulatan teritorial dan hak maritimnya.
Lebih lanjut, laporan Global Times mengatakan bahwa misi utama kapal induk Shandong kemungkinan besar bukan ke Filipina, melainkan pelayaran laut jauh melampaui rangkaian pulau pertama ke Pasifik Barat.
Pakar militer China lainnya, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Global Times bahwa kapal induk Shandong melakukan beberapa latihan laut jauh di luar rangkaian pulau pertama tahun lalu, sehingga kemungkinan besar kapal itu juga akan mengadakan latihan serupa tahun ini.
Militer China tidak berkomentar atas pengerahan kapal induk Shandong ke Laut China Selatan. Militer Filipina juga belum berkomentar.
Media pemerintah China, Global Times, pada Senin (1/7/2024) melaporkan bahwa pengiriman kapal induk itu merupakan tindakan pencegahan terhadap provokasi Manila yang terus menerus di pulau-pulau dan terumbu karang yang diklaim Beijing di Laut China Selatan.
Para pakar Beijing mengatakan kapal induk Shandong kemungkinan sedang melakukan latihan terjadwal yang juga dapat mempersiapkannya untuk kemungkinan pelayaran laut jauh ke Pasifik Barat.
Mengutip gambar satelit komersial, outlet berita Hong Kong; Singtao Daily, dan media Taiwan melaporkan pada Sabtu lalu bahwa kapal induk Shandong milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) China baru-baru ini tiba di perairan sekitar 200 mil laut dari Pulau Luzon, Filipina.
Global Times melaporkan, pada saat ketegangan masih berlangsung antara China dan Filipina mengenai sengketa pulau-pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan, pengerahan kapal induk pertama Beijing ke perairan dekat Filipina bertujuan untuk mencegah provokasi.
Sebelumnya PLA-N telah mengirimkan kapal tempur permukaan besar termasuk kapal perusak besar Type 055 dan kapal perusak Type 052D, serta kapal amfibi utama seperti kapal serbu amfibi Type 075 dan kapal pendarat amfibi Type 071 ke Laut China Selatan.
Pakar militer China, Zhang Junshe, mengatakan sangatlah normal jika kapal induk Shandong melakukan latihan di Laut China Selatan karena hanya melalui pelatihan kapal induk tersebut dapat memperoleh kemampuan tempur.
Menurutnya, bagi Filipina yang telah melakukan pelanggaran provokasi, kekuatan ini secara alami akan menjadi alat pencegahan, karena militer China akan dengan tegas membela kedaulatan teritorial dan hak maritimnya.
Lebih lanjut, laporan Global Times mengatakan bahwa misi utama kapal induk Shandong kemungkinan besar bukan ke Filipina, melainkan pelayaran laut jauh melampaui rangkaian pulau pertama ke Pasifik Barat.
Pakar militer China lainnya, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada Global Times bahwa kapal induk Shandong melakukan beberapa latihan laut jauh di luar rangkaian pulau pertama tahun lalu, sehingga kemungkinan besar kapal itu juga akan mengadakan latihan serupa tahun ini.
Militer China tidak berkomentar atas pengerahan kapal induk Shandong ke Laut China Selatan. Militer Filipina juga belum berkomentar.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda