Rusia Serang New York di Donbas dengan Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas
Senin, 01 Juli 2024 - 07:30 WIB
Defense News menulis awal pekan ini bahwa dalam beberapa bulan terakhir Rusia telah menggunakan persenjataan semacam ini melawan pasukan garis depan Ukraina. “Saat ini, Ukraina hanya memiliki sedikit kekuatan untuk melawan serangan bom,” tulis media spesialis militer itu dalam laporannya.
Pemukiman New York pertama kali muncul di peta pada pertengahan abad ke-19, namun asal-usul namanya saat ini tidak jelas.
Beberapa sejarawan mengatakan nama itu terkait dengan seorang pengusaha Amerika, yang beroperasi di desa tersebut, sementara yang lain menghubungkannya dengan pemukim Mennonite, yang datang ke daerah tersebut dari kota Jork di Jerman.
Ada juga dugaan bahwa nama Amerikanisasi hanyalah akibat kesalahan transliterasi dari alfabet Latin ke alfabet Sirilik.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia terus memperoleh kemajuan di Donbas.
Pada awal Mei, Moskow juga melancarkan serangan di Wilayah Kharkiv.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan yang gencar itu merupakan respons terhadap penembakan rutin terhadap infrastruktur sipil Rusia yang dilakukan oleh pasukan Ukraina di wilayah perbatasan, sehingga memerlukan pembentukan “zona sanitasi”.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Pemukiman New York pertama kali muncul di peta pada pertengahan abad ke-19, namun asal-usul namanya saat ini tidak jelas.
Beberapa sejarawan mengatakan nama itu terkait dengan seorang pengusaha Amerika, yang beroperasi di desa tersebut, sementara yang lain menghubungkannya dengan pemukim Mennonite, yang datang ke daerah tersebut dari kota Jork di Jerman.
Ada juga dugaan bahwa nama Amerikanisasi hanyalah akibat kesalahan transliterasi dari alfabet Latin ke alfabet Sirilik.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia terus memperoleh kemajuan di Donbas.
Pada awal Mei, Moskow juga melancarkan serangan di Wilayah Kharkiv.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan yang gencar itu merupakan respons terhadap penembakan rutin terhadap infrastruktur sipil Rusia yang dilakukan oleh pasukan Ukraina di wilayah perbatasan, sehingga memerlukan pembentukan “zona sanitasi”.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)
tulis komentar anda