6 Kekuatan Pakta Pertahanan Bergaya NATO antara Rusia dan Korea Utara
Kamis, 20 Juni 2024 - 19:19 WIB
Foto/AP
Menurut teks pakta tersebut, yang diterbitkan pada hari Kamis oleh media pemerintah Korea Utara, Pasal 4 menyatakan bahwa jika salah satu negara “memasuki keadaan perang karena agresi bersenjata”, maka negara lainnya “harus segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dan semua sarana yang dimilikinya.”
Putin kemudian menuduh Barat melanggar “tanggung jawab internasionalnya” dengan mengirimkan F-16 dan senjata lainnya ke Ukraina, dan menambahkan bahwa Rusia “tidak mengesampingkan pengembangan kerja sama teknis militer dengan DPRK sesuai dengan dokumen tersebut.”
Foto/AP
Dengan kata lain, kedua negara berjanji untuk membantu satu sama lain secara militer pada saat pertikaian dengan negara tetangga mereka dan negara-negara Barat semakin meningkat. Dan hal ini menimbulkan pertanyaan besar.
Jika ini merupakan pakta pertahanan kolektif, apakah penangkal nuklir Rusia kini meluas ke Korea Utara dan sebaliknya? Akankah “kerja sama militer-teknis” tersebut mencakup mengadakan latihan militer gabungan dan membentuk pasukan gabungan untuk melindungi perbatasan mereka? Siapa lagi yang bisa bergabung dalam perjanjian ini di masa depan?
“Ini bisa dikatakan menunjukkan apa yang telah mereka bangun dalam beberapa bulan dan tahun terakhir,” kata Jo Bee-yun, Associate Research Fellow di Korea Institute for Defense Analyses. “Tetapi yang pasti menurut saya klausul ini sangat mengkhawatirkan.”
“Karena ini masih tahap awal, tergantung bagaimana perkembangannya, kalau saya jadi mereka, mereka akan menafsirkan klausul tersebut sesuai kebutuhan mereka.”
Menurut teks pakta tersebut, yang diterbitkan pada hari Kamis oleh media pemerintah Korea Utara, Pasal 4 menyatakan bahwa jika salah satu negara “memasuki keadaan perang karena agresi bersenjata”, maka negara lainnya “harus segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dan semua sarana yang dimilikinya.”
Putin kemudian menuduh Barat melanggar “tanggung jawab internasionalnya” dengan mengirimkan F-16 dan senjata lainnya ke Ukraina, dan menambahkan bahwa Rusia “tidak mengesampingkan pengembangan kerja sama teknis militer dengan DPRK sesuai dengan dokumen tersebut.”
Baca Juga
4. Kerja Sama Militer Makin Erat
Foto/AP
Dengan kata lain, kedua negara berjanji untuk membantu satu sama lain secara militer pada saat pertikaian dengan negara tetangga mereka dan negara-negara Barat semakin meningkat. Dan hal ini menimbulkan pertanyaan besar.
Jika ini merupakan pakta pertahanan kolektif, apakah penangkal nuklir Rusia kini meluas ke Korea Utara dan sebaliknya? Akankah “kerja sama militer-teknis” tersebut mencakup mengadakan latihan militer gabungan dan membentuk pasukan gabungan untuk melindungi perbatasan mereka? Siapa lagi yang bisa bergabung dalam perjanjian ini di masa depan?
“Ini bisa dikatakan menunjukkan apa yang telah mereka bangun dalam beberapa bulan dan tahun terakhir,” kata Jo Bee-yun, Associate Research Fellow di Korea Institute for Defense Analyses. “Tetapi yang pasti menurut saya klausul ini sangat mengkhawatirkan.”
“Karena ini masih tahap awal, tergantung bagaimana perkembangannya, kalau saya jadi mereka, mereka akan menafsirkan klausul tersebut sesuai kebutuhan mereka.”
5. Saling Membutuhkan dan Saling Menguatkan
tulis komentar anda